Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tipe MBTI yang Jarang FOMO Saat Ada Makanan Viral, Tak Terbawa Arus!

ilustrasi pria mencoba makanan viral
ilustrasi pria mencoba makanan viral (unsplash.com/evadesignagency)
Intinya sih...
  • ISTJ sangat rasional dan tidak tergoda oleh tren makanan viral, memilih kenyamanan daripada popularitas.
  • INTJ memiliki self-control kuat, mempertimbangkan kualitas rasa dan komposisi bahan sebelum mencoba makanan viral.
  • ISTP mengamati dengan tenang, tidak suka membuang waktu untuk sesuatu yang tidak memberikan manfaat nyata.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fenomena FOMO atau Fear of Missing Out kerap muncul di berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia kuliner. Setiap kali muncul makanan viral di media sosial, banyak orang berbondong-bondong ingin mencobanya agar tidak ketinggalan tren. Antrean panjang di gerai makanan baru, unggahan foto di Instagram, dan ulasan viral di TikTok menjadi pemandangan yang lazim terjadi. Namun, tidak semua orang mudah tergoda oleh tren semacam itu.

Dalam kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), ada beberapa tipe yang dikenal lebih rasional, tenang, dan tidak mudah terpengaruh oleh tekanan sosial. Mereka tidak merasa kehilangan bila tidak mencicipi makanan viral yang sedang menjadi bahan pembicaraan. Bagi tipe-tipe ini, keputusan untuk mencoba sesuatu didasarkan pada alasan yang logis dan kebutuhan pribadi, bukan dorongan untuk terlihat up to date. Sikap ini mencerminkan kestabilan emosional serta kejelasan nilai yang mereka pegang dalam kehidupan sehari-hari.

Penasaran kepribadian apa saja itu? Yuk, simak kelima tipe MBTI yang jarang FOMO saat ada makanan viral di bawah ini. Scroll, yuk!

1. ISTJ

ilustrasi pria mencoba makanan viral
ilustrasi pria mencoba makanan viral (unsplash.com/Sander Dalhuisen)

Tipe ISTJ dikenal sebagai pribadi yang disiplin, rasional, dan sangat mengutamakan efisiensi. Mereka tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang bersifat tren sementara, termasuk dalam hal makanan. Ketika ada menu baru yang sedang viral di dunia maya, ISTJ akan menimbang terlebih dahulu apakah makanan tersebut benar-benar layak dicoba atau hanya sekadar sensasi sesaat. Sikap mereka yang berhati-hati ini membuat ISTJ jarang terlihat antre panjang demi makanan yang belum jelas kualitasnya.

Selain itu, ISTJ memiliki kecenderungan untuk berpegang pada rutinitas dan kebiasaan yang sudah mereka percaya. Bila mereka sudah memiliki tempat makan favorit, mereka akan tetap setia pada pilihan tersebut tanpa perlu berpindah-pindah hanya karena ada yang sedang viral. Konsistensi dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri membuat mereka lebih memilih kenyamanan daripada mengikuti tren. Dalam pandangan ISTJ, kepraktisan selalu lebih penting daripada popularitas.

2. INTJ

ilustrasi pria mencoba makanan viral
ilustrasi pria mencoba makanan viral (unsplash.com/allysphotos)

INTJ termasuk tipe yang memiliki cara berpikir strategis dan analitis. Mereka menilai segala sesuatu berdasarkan alasan yang masuk akal, bukan berdasarkan popularitas atau pengaruh sosial. Ketika muncul makanan yang sedang ramai dibicarakan di media sosial, INTJ akan mempertimbangkan banyak faktor sebelum ikut mencobanya. Mereka lebih tertarik pada kualitas rasa, komposisi bahan, atau konsep kuliner di balik makanan tersebut, bukan pada seberapa sering makanan itu muncul di sosial media.

Selain itu, INTJ dikenal memiliki self-control yang kuat. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh opini orang lain, bahkan cenderung skeptis terhadap hal yang terlalu ramai dibicarakan. Saat orang lain berlomba-lomba mengunggah foto makanan viral, INTJ lebih memilih mengamati dengan tenang. Bila makanan itu terbukti memiliki nilai lebih dari sekadar sensasi, barulah mereka akan mencoba setelah melakukan riset singkat terlebih dahulu.

3. ISTP

ilustrasi pria mencoba makanan viral
ilustrasi pria mencoba makanan viral (unsplash.com/Toa Heftiba)

Tipe ISTP dikenal dengan sifatnya yang mandiri, tenang, dan gemar menganalisis situasi sebelum bertindak. Mereka bukan tipe yang mudah terbawa suasana atau ikut-ikutan. Dalam urusan makanan viral, ISTP cenderung mengamati dulu dari kejauhan. Mereka akan melihat apakah makanan tersebut benar-benar menarik atau hanya terlihat enak di kamera. ISTP memiliki kemampuan berpikir objektif yang kuat, sehingga tidak mudah dikelabui oleh penampilan semata.

Sifat praktis ISTP juga membuat mereka tidak suka membuang waktu untuk sesuatu yang tidak memberikan manfaat nyata. Bagi ISTP, antre lama hanya demi mencoba makanan yang belum tentu enak adalah hal yang tidak masuk akal. Mereka lebih suka mencoba hal baru dengan cara yang tenang, tanpa tekanan sosial. Ketika tertarik pada sebuah makanan, itu karena keinginan pribadi, bukan karena dorongan untuk terlihat mengikuti tren. Dalam hal ini, ISTP memperlihatkan kemandirian dan pengendalian diri yang tinggi.

4. INTP

ilustrasi pria mencoba makanan viral
ilustrasi pria mencoba makanan viral (unsplash.com/Anima Visual)

INTP adalah tipe yang dikenal dengan pola pikir logis, analitis, dan sering kali skeptis terhadap sesuatu yang terlalu populer. Ketika melihat makanan viral, INTP tidak langsung percaya bahwa rasanya sebanding dengan perhatian yang diterimanya. Mereka akan mempertanyakan secara kritis apa yang membuat makanan itu menarik. INTP jarang merasa FOMO, sebab mereka lebih mementingkan rasa ingin tahu yang tulus daripada sekadar mengikuti keramaian.

Selain itu, INTP cenderung memiliki minat yang mendalam terhadap konsep dan ide di balik sesuatu. Dalam dunia kuliner, mereka mungkin tertarik pada sejarah makanan, teknik memasak, atau inovasi di balik sebuah resep. Jika makanan viral tidak memiliki nilai intelektual atau orisinalitas yang menarik bagi mereka, maka minat tersebut cepat hilang. Bagi INTP, mencoba makanan baru harus memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar mengikuti arus tren sesaat.

5. ISFP

ilustrasi pria mencoba makanan viral
ilustrasi pria mencoba makanan viral (unsplash.com/raimagez)

ISFP dikenal sebagai individu yang menghargai pengalaman yang jujur dan autentik. Dalam hal makanan, mereka mencari rasa yang benar-benar memuaskan secara pribadi, bukan hanya sekadar mengikuti apa yang populer. Ketika muncul makanan viral, ISFP akan menilai apakah hal itu benar-benar sesuai dengan selera dan nilai yang mereka yakini. Mereka tidak tertarik untuk mencoba sesuatu hanya demi diakui atau dianggap trendsetter.

Selain itu, ISFP memiliki kepekaan yang tinggi terhadap keindahan dan suasana. Mereka lebih memilih menikmati makanan di tempat yang tenang dan nyaman daripada ikut dalam keramaian. Bila makanan viral terasa terlalu dipaksakan atau terlalu ramai dibicarakan, mereka justru kehilangan minat. Bagi ISFP, makan bukan sekadar aktivitas sosial, melainkan pengalaman sensorik dan emosional. Dengan pandangan semacam ini, mereka tetap tenang di tengah hiruk pikuk tren kuliner yang silih berganti.

Sikap ini menjadi pengingat bahwa popularitas bukanlah ukuran kualitas. Ketika sebagian besar orang mengejar tren demi pengakuan, tipe MBTI di atas memilih untuk berjalan dengan tenang, menikmati hidup sesuai ritme dan nilai mereka sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

7 Potret Zhao Na Miss Universe China 2025, Cute Banget!

20 Okt 2025, 12:03 WIBMen