Rekan kerja yang merendahkan: suka membuat orang lain merasa bersalah atau buruk, bahkan berusaha membuktikan kesalahan dengan cara merendahkan di depan semua orang.
Mereka yang suka bikin heboh: sulit puas dengan pekerjaan, suka mengungkapkan kesalahan dan komentar tak perlu yang menurunkan moral rekan kerja lainnya.
Rekan yang suka bergosip: mengganggu, mudah menyebarkan desas-desus atau gosip di kantor, suka kepo dengan kehidupan orang lain untuk dijadikan bahan gosip selanjutnya.
Tempat kerja bisa menjadi rumah kedua setelah rumah kamu sendiri. Hal tersebut dikarenakan kamu juga menghabiskan banyak waktu di sini. Oleh sebab itu, lingkungan yang nyaman juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental di tempat kerja.
Untuk mempertahankan kesehatan mental tersebut, kita perlu untuk melakukan banyak hal. Salah satunya adalah menghindarkan diri dari rekan kerja yang toxic. Lalu, bagaimanakah ciri-ciri orang yang harus dihindari tersebut? Berikut ulasannya.
Rekan kerja yang suka merendahkan tanpa melihat dirinya sendiri, berarti mereka adalah orang yang kasar dan semaunya sendiri. Kata-kata yang terucap dari mulutnya seringnya membuat orang lain merasa sangat bersalah atau buruk.
Mereka bahkan tak akan segan untuk berusaha membuktikan bahwa kamu selalu salah dengan cara membentak atau merendahkan hasil pekerjaanmu di depan semua orang.
Rekan kerja yang suka bikin heboh adalah orang yang suka mencari perhatian di setiap kondisi. Mereka sulit untuk merasa puas dengan pekerjaan yang sedang mereka jalani.
Selain itu, mereka tak sungkan untuk mengungkapkan kesalahan dan melontarkan komentar yang tak perlu, yang bahkan berpotensi besar untuk menurunkan moral rekan kerja lainnya. Kritikannya bukan bersifat membangun, tetapi berusaha untuk menjatuhkan.
Kita tentu tahu bahwa bergosip hanya akan membuang-buang waktu. Oleh karena itu, kamu perlu menghindari orang yang suka berbuat demikian karena mereka akan benar-benar mengganggu.
Bila mereka telah dipercaya untuk menyimpan rahasia secara pribadi, maka mereka dengan mudah segera menyebarkan desas-desus atau gosip di kantor. Mereka menjadikannya sebagai media hiburan, dibalik penderitaan orang lain. Selain itu, mereka juga suka kepo dengan kehidupan orang lain untuk dijadikan bahan gosip selanjutnya.
Rekan kerja yang tidak sopan, bisa menjadi orang yang terburuk untuk diajak bekerja sama. Mereka tak mengetahui bagaimana cara berperilaku sopan, baik saat bertindak maupun berbicara.
Mulut mereka mudah mengatakan hal-hal yang negatif, seperti merendahkan atau bahkan kritikan pedas. Mereka juga enggan untuk minta maaf dan menganggap dirinya benar.
Mengeluh memang menjadi hal yang wajar. Namun, bagaimana bila menjadi kebiasaan? Tentu kamu akan risih jika dekat-dekat dengan orang yang demikian. Orang-orang ini tentu mengeluhkan segalanya yang ada di kantor maupun di kehidupan sehari-harinya.
Misalnya saja tentang gaji, fasilitas kantor, atau kebijakan kantor yang tak sesuai dengan keinginannya. Keluhan mereka sangat bervariasi dan akan menghasilkan lingkungan yang sangat tidak sehat di tempat kerja.
Terdapat banyak tipe rekan kerja di kantor. Salah satu yang harus kamu hindari adalah orang-orang toxic. Hal tersebut disebabkan karena mereka bisa mempengaruhi kesehatan mental kamu dan hanya akan memberikan energi negatif.
Apa itu rekan kerja toxic? | Rekan kerja yang perilakunya negatif, merugikan, atau mengganggu kenyamanan serta produktivitas tim. |
Apa ciri-ciri umum rekan kerja toxic? | Suka merendahkan, bergosip, menyalahkan orang lain, mengeluh terus, dan tidak menghargai batasan. |
Kenapa rekan kerja toxic berbahaya di lingkungan kerja? | Mereka bisa menurunkan motivasi, memicu konflik, merusak hubungan tim, dan membuat stres meningkat. |
Bagaimana cara menghadapi rekan kerja toxic? | Jaga jarak sehat, fokus pada pekerjaan, hindari drama, catat bukti bila perlu, dan eskalasi ke atasan jika sudah mengganggu. |
Apa yang harus dihindari saat berurusan dengan rekan kerja toxic? | Jangan terpancing emosi, jangan membalas gosip, dan jangan membuka informasi pribadi yang bisa mereka salahgunakan. |