Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Berkebun untuk Mengisi Waktu Puasa, Hasil Maksimal!

Ilustrasi berkebun (unsplash.com/Jed Owen)
Ilustrasi berkebun (unsplash.com/Jed Owen)

Sejak pandemik Covid-19, tren masyarakat yang mulai tertarik dengan berkebun semakin tinggi. Apalagi saat ini sudah memasuki bulan Ramadan, berkebun bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan untuk mengisi waktu pagi atau ngabuburit.

Namun, untuk mendapatkan hasil berkebun yang maksimal diperlukan pemahaman yang cukup. Hal itu dikarenakan tanaman juga termasuk makhluk hidup, sehingga butuh perlakuan-perlakuan khusus yang harus diperhatikan.

Berikut ini ada lima hal yang perlu diperhatikan ketika kamu akan melakukan hobi berkebun, supaya hasilnya bisa maksimal. Penasaran kayak gimana? Baca ulasannya di bawah ini!

1. Pilih benih unggulan

ilustrasi benih (unsplash.com/imso gabriel)
ilustrasi benih (unsplash.com/imso gabriel)

Benih merupakan awal mula dari tanaman, oleh karena itu diperlukan benih yang berkualitas dan lolos sertifikasi pengujian. Benih unggulan ini sudah teruji mampu resisten terhadap hama dan penyakit.

Benih unggulan juga bisa meningkatkan hasil produksi, sehingga bisa mendapatkan hasil panen melimpah. Penggunaan benih unggulan ini menjadi salah satu kunci terpenting berkebun.

2. Gunakan tanah yang subur

ilustrasi tanah (unsplash.com/Roman Synkevych πŸ‡ΊπŸ‡¦)
ilustrasi tanah (unsplash.com/Roman Synkevych πŸ‡ΊπŸ‡¦)

Tanah yang subur adalah tanah yang mampu menyediakan unsur-unsur hara secara lengkap. Kondisi ini juga menguntungkan bagi mikroorganisme tanah yang berperan dalam proses dekomposisi mineral dan zat organik tanah.

Sebelum memindah benih ke media tanam sesungguhnya, tanah telah diberikan bahan organik sebagai pupuk dasar. Biasanya tanah yang subur bisa dikenali dengan teksturnya yang gembur dan warnanya cokelat tua.

3. Pemupukan yang tepat

ilustrasi pemupukan (unsplash.com/CDC)
ilustrasi pemupukan (unsplash.com/CDC)

Tanaman memerlukan nutrisi untuk bisa tumbuh dan berkembang. Selain tanahnya memiliki unsur hara yang cukup, diperlukan juga pemupukan untuk menjadikan tanaman tumbuh lebih maksimal lagi.

Pada pemupukan dibagi menjadi dua, fase vegetatif dan generatif. Ketika melakukan pemupukan juga perlu dipahami prinsipnya, yaitu menerapkan lima tepat (dosis, cara, jenis, waktu, dan sasaran).

4. Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)

ilustrasi hama (unsplash.com/Ante Hamersmit)
ilustrasi hama (unsplash.com/Ante Hamersmit)

Pengendalian OPT dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanis, pengaturan sanitasi lingkungan atau ekologi, dan kimiawi. Beberapa bentuk dari OPT antara lain: gulma, virus, bakteri, dan hama.

Adapun tujuan dari pengendalian ini yaitu untuk meminimalisir kegagalan panen. Pasalnya masalah OPT ini memang menjadi momok bagi para petani, sehingga perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian.

5. Perhatikan penyiramannya

Ilustrasi berkebun (pexels.com/fotios-photos)
Ilustrasi berkebun (pexels.com/fotios-photos)

Irigasi atau penyiraman merupakan usaha pengendalian air pada tanaman. Ketercukupan jumlah air menjadi sangat penting, karena air menjadi salah satu elemen yang akan digunakan tanaman untuk berfotosintesis.

Selain itu juga diperlukan penyiraman secara rutin, sehingga tanaman tidak menjadi stress. Waktu yang tepat melakukan penyiraman yaitu pada pagi atau sore hari, dikarenakan pada waktu itu tanaman sedang membutuhkan air sebagai bahan fotosintesis.

Itu tadi tips berkebun untuk mengisi aktivitas puasa kamu. Untuk bisa mendapatkan hasil kebun yang memuaskan diperlukan juga kesabaran dan ketekunan. Dengan kedua hal itu, kamu akan banyak mendapat pengalaman dalam berkebun. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us