Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sikap Agar Perlahan Ikhlas Melepas Kepergian Seseorang

ilustrasi murung (pexels.com/Alex Green)

Kehilangan seseorang yang kamu cintai bisa menjadi pengalaman yang paling sulit dalam hidup kamu. Saat kepergian itu terjadi, rasanya seakan dunia ini runtuh dan hati kamu hancur berkeping-keping. Proses menyembuhkan diri dan meresapi kepergian orang yang kamu sayangi memang memerlukan waktu dan usaha.

Salah satu kunci untuk bisa melewati fase ini adalah dengan mengembangkan sikap-sikap tertentu agar perlahan bisa ikhlas melepas kepergian seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam 5 sikap yang dapat membantu kamu melewati proses tersebut.

1. Menerima kenyataan dengan lapang dada

ilustrasi berpikir (pexels.com/Ron Lach)

Langkah pertama dalam menghadapi kepergian seseorang adalah menerima kenyataan dengan lapang dada. Ini adalah proses yang tidak mudah, namun sangat penting untuk memulai proses penyembuhan. Terkadang, kamu cenderung menolak atau sulit menerima fakta bahwa orang yang kamu cintai sudah pergi.

Dengan memberi diri kamu izin untuk menerima kenyataan, kamu membuka pintu untuk menghadapi dan meresapi perasaan kamu dengan lebih jujur. Menyadari bahwa kehilangan adalah bagian dari hidup, dapat membantu kamu untuk lebih tenang menghadapi situasi ini. Menerima kenyataan juga tidak berarti bahwa kamu harus melupakan orang tersebut, melainkan memahami bahwa hidup harus terus berlanjut.

2. Menghargai kenangan bersama

ilustrasi merenung (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Saat seseorang pergi, satu-satunya hal yang tetap bersama kamu adalah kenangan bersama. Menghargai kenangan ini adalah salah satu cara terbaik untuk ikhlas melepas kepergian seseorang. Alih-alih fokus pada kehilangan, cobalah untuk mengenang momen-momen bahagia dan berharga yang telah dibagikan bersama orang tersebut.

Buatlah album foto, tulis surat, atau simpan barang-barang yang memiliki nilai sentimental. Kenangan ini bukan menjadi pengingat tentang kepergiannya, tetapi tentang bagaimana orang tersebut telah memberikan warna dan makna dalam hidup kamu. Dengan cara ini, kamu dapat merayakan kehidupan mereka daripada hanya bersedih atas kepergian mereka.

3. Berkomunikasi dengan orang terdekat

ilustrasi berbicara (pexels.com/Kindel Media)

Saat mengalami kehilangan, seringkali kamu cenderung menarik diri dan merasa bahwa kamu harus mengatasi rasa sakit itu sendiri. Namun, penting untuk diingat bahwa kamu tidak sendiri dalam perjuangan ini. Membuka diri dan berkomunikasi dengan orang terdekat adalah langkah penting untuk mengatasi kepergian seseorang.

Berbicara tentang perasaan kamu dapat membantu mengurangi beban emosional yang kamu rasakan. Teman, keluarga, atau bahkan seorang profesional kesehatan mental dapat menjadi pendengar yang baik. Mereka dapat memberikan dukungan moral, perspektif baru, atau bahkan sekadar kehadiran mereka dapat memberikan kenyamanan.

4. Menemukan makna dan pembelajaran dari pengalaman kehilangan

ilustrasi merenung (pexels.com/Migs Reyes)

Ketika kita menghadapi kehilangan, sulit untuk melihatnya sebagai bagian dari rencana yang lebih besar atau kesempatan untuk pertumbuhan pribadi. Namun, mencoba menemukan makna dan pembelajaran dari pengalaman kehilangan dapat membantu kamu meresapi proses ini dengan lebih baik. Banyak orang menemukan bahwa kepergian seseorang mengajarkan mereka nilai-nilai seperti ketahanan, empati, dan menghargai setiap momen hidup.

Mungkin ada pelajaran yang bisa diambil dari hubungan yang telah berakhir atau kesempatan untuk merenung tentang hal-hal dalam hidup. Mencari makna juga membantu kamu untuk melihat kepergian sebagai bagian dari alur hidup yang alami. Ini tidak mengurangi kesedihan yang kamu rasakan, tetapi dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan mengarahkan kamu menuju penerimaan.

5. Melibatkan diri dalam kegiatan positif dan produktif

ilustrasi main alat musik (pexels.com/RDNE Stock project)

Seringkali, kesedihan yang mendalam akibat kehilangan dapat membuat kamu merasa terjebak dalam siklus negatif. Salah satu cara untuk keluar dari siklus tersebut adalah dengan melibatkan diri dalam kegiatan positif dan produktif. Ini bisa mencakup hobi baru, pekerjaan sukarela, atau bahkan fokus pada pengembangan diri.

Melibatkan diri dalam kegiatan yang membawa kebahagiaan dapat membantu mengalihkan perhatian dari rasa kehilangan. Selain itu, merasa produktif dan berkontribusi pada sesuatu yang positif dapat memberikan rasa pencapaian dan meningkatkan mood secara keseluruhan. Jika memungkinkan, melibatkan diri dalam kegiatan bersama orang-orang yang peduli juga dapat memberikan dukungan sosial yang sangat diperlukan.

Dalam menghadapi kepergian seseorang yang dicintai, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki cara unik untuk melepas dan menyembuhkan diri. Proses ini tidak selalu lurus, dan ada hari-hari ketika kesedihan bisa kembali melanda dengan keras. Namun, dengan mengembangkan sikap-sikap ini, kamu dapat membangun pondasi untuk ikhlas melepas kepergian seseorang perlahan namun pasti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us