Wonder Voice of Indonesia: Cetak Talenta Suara untuk Industri Kreatif
- Dari 7.200 peserta, terpilih 20 finalis terbaik
- Ekosistem talenta suara semakin tumbuh
- Inisiasi Asosiasi Pengisi Suara Indonesia (Aspesnesia)
Jakarta, IDN Times - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bersama Voice Institute Indonesia secara resmi menutup rangkaian kegiatan Wonder Voice of Indonesia (WVI) 2025 di Melting Pop, M Bloc Space, Jakarta Selatan, pada Minggu (26/10).
Penutupan ini sekaligus menjadi momentum lahirnya Asosiasi Pengisi Suara Indonesia (Aspesnesia) sebagai wadah kolaborasi dan penguatan profesi di sektor industri suara nasional. Kegiatan ini ditutup langsung oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Irene Umar, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan mitra penyelenggara atas konsistensi dan semangat kolaborasi dalam membangun ekosistem industri pengisi suara di Indonesia.
"Wonder Voice of Indonesia merupakan program kolaboratif antara Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan Voice Institute Indonesia sejak 2022. Program ini dirancang untuk mengembangkan talenta pengisi suara Indonesia melalui pelatihan, kompetisi, dan pembinaan berjenjang agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional," ujar Bimo Kusumo Yudo Founder Voice Institute Indonesia dalam keterangan resminya.
1. Dari 7.200 peserta, terpilih 20 finalis terbaik
Tahun ini, seleksi Wonder Voice of Indonesia diikuti oleh lebih dari 7.200 peserta dari seluruh Indonesia, jumlah tertinggi sejak program ini pertama kali digelar pada tahun 2022. Setelah melalui proses Voice Over Challenge, Voice From Home (100 dan 30 besar), hingga Live Audition, terpilih 20 finalis terbaik yang diundang ke Jakarta untuk mengikuti Wonder Voiceover Camp selama tiga hari.
Para finalis tersebut datang dari berbagai daerah seperti Makassar, Tangerang Selatan, Jakarta, Madiun, Medan, Bekasi, Wonogiri, Depok, Bandung, Tangerang, Surabaya, dan Bogor. Mereka mendapatkan pembekalan teknis dan kreatif dari para profesional industri, mencakup voice acting, audio production, public speaking, hingga personal branding. Selain itu, mereka juga berkesempatan praktik langsung audio recording dan menempatkan sampel suara di beberapa studio audio post yang menjadi langkah krusial dalam mengantarkan para VO talents terserap di industri.
Dari 20 finalis, lima besar pemenang utama berhasil meraih penghargaan berupa peralatan rekaman profesional, sebagai dukungan agar mereka dapat mulai bekerja secara mandiri di industri pengisi suara. Para pemenang dipilih berdasarkan aspek kualitas suara, kemampuan interpretasi naskah, serta potensi profesional di dunia industri kreatif.
2. Ekosistem talenta suara semakin tumbuh
Wonder Voice Indonesia menjadi program berkelanjutan yang dirancang untuk memperkuat ekosistem dan rantai nilai industri audio, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar global terhadap konten berbasis suara, seperti game, podcast, audiobook, film, animasi, iklan, hingga layanan voice assistant.
Irene Umar, yang menutup acara secara langsung, menyampaikan apresiasi atas konsistensi dan semangat kolaborasi dalam membangun ekosistem industri pengisi suara.
“Bagi kami di Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, kegiatan seperti ini bukan hanya ajang pencarian bakat. Tujuan utamanya adalah membuka jalan bagi talenta suara agar bisa masuk ke industri secara nyata," kata Irene Umar.
3. Inisiasi Asosiasi Pengisi Suara Indonesia (Aspesnesia)
Sejak 2022, program Wonder Voice of Indonesia telah berhasil menjangkau lebih dari 2 juta audiens daring, menghasilkan lebih dari 20.000 karya suara orisinal, dan berkontribusi sekitar Rp1,1 miliar terhadap industri kreatif Indonesia. Secara organik, inisiatif ini juga sukses melahirkan komunitas Voice People di tujuh kota besar di Indonesia.
Lahirnya komunitas Voice People di tujuh kota besar di Indonesia selama tiga tahun terakhir kemudian menginisiasi bentuk konkrit dari penguatan ekosistem oleh para pelaku di industri voiceover melalui pembentukan Asosiasi Pengisi Suara Indonesia (Aspesnesia).
"Inisiasi lahirnya asosiasi ini diharapkan menjadi wadah resmi bagi para pelaku industri untuk berjejaring, berbagi pengetahuan, dan membangun standar kerja yang lebih profesional di sektor suara," kata Bimo Kusumo Yudo.
