Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kesalahan Pemula Saat Bikin Voice Over di Rumah, Jadi Gak Maksimal!

voice over talent
ilustrasi voice over talent (freepik.com/tirachardz)
Intinya sih...
  • Rekaman tanpa warm up suara terlebih dulu, bisa membuat suara terdengar serak atau lelah di tengah rekaman.
  • Nggak memperhatikan ruangan tempat rekaman dapat membuat hasil recording terdengar "kosong" dan nggak fokus.
  • Volume mic terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat membuat suara pecah atau terlalu pelan sampai susah di-edit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bikin voice over di rumah memang terdengar menyenangkan, apalagi kalau kamu punya minat besar di dunia suara. Tapi di balik keseruannya, banyak pemula yang tanpa sadar melakukan kesalahan kecil yang bisa bikin hasil rekaman terdengar kurang profesional. Padahal, dengan sedikit pengetahuan dasar dan kebiasaan yang benar, kualitas suaramu bisa meningkat drastis bahkan tanpa studio mahal.

Banyak orang mengira kalau kunci utama voice over hanya ada di suara yang bagus. Padahal, cara kamu mempersiapkan, merekam, dan mengedit juga punya peran besar. Jadi sebelum kamu makin frustasi karena hasil rekaman belum seperti yang diharapkan, yuk pelajari enam kesalahan umum yang sering dilakukan pemula saat bikin voice over di rumah.

1. Rekaman tanpa warm up suara terlebih dulu

voice over talent
ilustrasi voice over talent (freepik.com/DC Studio)

Banyak pemula langsung menyalakan mic dan mulai berbicara tanpa pemanasan suara sama sekali. Padahal, pita suara juga butuh waktu untuk siap bekerja dengan optimal. Tanpa warm up, suara bisa terdengar serak, kaku, atau malah cepat lelah di tengah rekaman. Cukup lima menit latihan pernapasan, humming, atau lip trill sudah bisa bikin suara kamu jauh lebih stabil.

Selain membuat suara lebih hangat dan fleksibel, warm up juga bantu kamu mengontrol intonasi dan artikulasi. Hasilnya, suara terdengar lebih natural dan enak didengar. Jadi, jangan anggap remeh langkah ini ya. Pemanasan suara itu ibarat peregangan sebelum olahraga, kecil tapi sangat berpengaruh.

2. Nggak memperhatikan ruangan tempat rekaman

ilustrasi voice over talent
ilustrasi voice over talent (freepik.com/freepik)

Salah satu kesalahan terbesar pemula adalah merekam di ruangan yang terlalu bergema. Kadang karena semangat, kamu langsung ambil mic dan mulai merekam di kamar tanpa mikirin akustiknya. Padahal, pantulan suara dari tembok bisa bikin hasil recording terdengar “kosong” dan nggak fokus.

Solusinya nggak harus mahal, kok. Kamu bisa pakai selimut tebal, busa telur, atau bahkan lemari pakaian untuk meredam suara. Yang penting, usahakan ruangan terasa kedap dan nyaman buat rekaman. Percaya deh, suara yang direkam di ruangan tenang akan terdengar jauh lebih profesional.

3. Volume mic terlalu tinggi atau terlalu rendah

ilustrasi voice over talent
ilustrasi voice over talent (freepik.com/freepik)

Kadang saking semangatnya, kamu langsung atur volume mic asal-asalan tanpa tes dulu. Akibatnya, suara bisa pecah atau malah terlalu pelan sampai susah di-edit. Idealnya, kamu perlu tes rekaman singkat untuk memastikan level suara ada di batas aman, sekitar -6 sampai -3 decibel.

Dengan volume yang pas, suara kamu akan lebih jernih dan mudah dipoles saat proses editing. Jangan lupa juga untuk menjaga jarak antara mulut dan mic, sekitar 10–15 cm. Hal kecil ini bisa bikin perbedaan besar di hasil akhirnya.

4. Salah posisi saat membaca naskah

membaca naskah voice over
ilustrasi membaca naskah voice over (freepik.com/freepik)

Posisi tubuh yang salah juga bisa memengaruhi kualitas suara. Banyak pemula merekam sambil membungkuk atau duduk terlalu santai, yang bikin napas jadi pendek dan suara terdengar lemah. Padahal, postur tegak dengan bahu rileks justru membantu udara mengalir lancar dan suara keluar lebih mantap.

Selain itu, arah pandang juga penting. Usahakan naskah berada sejajar dengan mata supaya kamu nggak perlu menunduk saat membaca. Posisi tubuh yang benar bikin kamu lebih bebas berekspresi, dan hasilnya, pembacaan naskah terdengar lebih hidup.

5. Lupa melakukan tes rekaman sebelum take utama

latihan voice over
ilustrasi latihan voice over (freepik.com/freepik)

Banyak pemula merasa cukup percaya diri dan langsung melakukan take utama tanpa uji coba. Padahal, tes rekaman sangat penting buat memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik dan suara terekam sempurna. Kadang baru sadar setelah selesai kalau ada noise, suara terlalu kecil, atau efek pop yang mengganggu.

Dengan melakukan tes singkat, kamu bisa mendeteksi masalah lebih awal dan memperbaikinya sebelum merekam ulang. Ini bukan hanya menghemat waktu, tapi juga bikin hasil akhir jauh lebih halus. Ingat, tes kecil bisa menyelamatkan satu sesi rekaman besar.

6. Mengedit secara berlebihan

mengedit hasil rekaman
ilustrasi mengedit hasil rekaman (freepik.com/freepik)

Setelah rekaman selesai, banyak pemula jadi terlalu semangat saat editing sampai akhirnya suara terdengar aneh. Efek seperti reverb, noise gate, atau equalizer memang bisa memperindah suara, tapi kalau kebanyakan justru bikin hasilnya nggak natural. Dalam voice over, suara yang bersih dan jujur lebih disukai daripada yang terlalu diolah.

Gunakan efek seperlunya saja, dan selalu dengarkan ulang hasil edit dengan telinga segar. Kadang, suara alami dengan sedikit sentuhan justru terdengar lebih profesional. Jadi, jangan terjebak pada keinginan untuk “memperbaiki” terlalu banyak hal.

Bikin voice over di rumah memang butuh latihan dan kesabaran, tapi bukan berarti sulit dilakukan. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kamu bisa mempercepat proses belajar dan menghasilkan suara yang makin berkualitas. Ingat, kunci utamanya bukan pada alat yang mahal, tapi pada pemahaman dan kebiasaan baik yang kamu bangun sejak awal. Mulai dari sekarang, yuk rekaman dengan lebih sadar dan cermat. Suara terbaikmu sedang menunggu untuk didengar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

6 Tanda Hidupmu dalam Masalah Serius, Mari Perbaiki

26 Okt 2025, 23:58 WIBLife