Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yayasan Peduli Anak Bangun Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa

Chaim Joel Fetter dan anak-anak di Sumbawa (Dok.Yayasan Peduli Anak)

Jakarta, IDN Times - Meningkatnya permintaan dan mencuatnya kisah anak terlantar di daerah terpencil, Yayasan Peduli Anak memperluas misinya ke Sumbawa, sebuah pulau tertinggal dengan akses yang sangat terbatas.

"Kami mendengar kisah anak-anak yang ditinggalkan karena orangtuanya menikah lagi atau pergi merantau untuk bekerja. Ada yang tidur di gubuk terbengkalai. Bahkan, ada yang tidak makan berhari-hari," ujar Chaim Joel Fetter selaku pendiri Yayasan Peduli Anak dalam siaran persnya, Kamis (24/4/2025).

1. Fasilitas ini akan menyediakan perawatan menyeluruh bagi 300 anak

Pembangunan Pusat Kesejahteraan di Sumbawa (Dok.Yayasan Peduli Anak)

Meskipun menghadapi tantangan logistik besar dalam mengangkut material dari Lombok dan Jawa, serta berbagai hambatan, tim terus bertahan dan tidak menyerah. Kini, berkat donasi dari masyarakat dan perusahaan swasta, Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa hampir rampung.

“Ini bukan penampungan biasa. Ini adalah sebuah desa anak yang sepenuhnya mandiri,dengan dua belas rumah, sekolah, masjid, klinik kesehatan, sport center, dapur yang mampu menyiapkan 900 porsi makanan setiap hari, dan kebun organik yang menyediakan buah serta sayuran segar untuk anak-anak. Fasilitas ini akan menyediakan perawatan menyeluruh bagi 300 anak, termasuk 150 anak yang tinggal penuh waktu dan 150 siswa harian dari desa-desa miskin di sekitarnya,” katanya.

Dengan peresmian yang tinggal beberapa bulan lagi, hanya satu dorongan terakhir memisahkan visi ini dan kenyataan.

"Bangunannya sudah berdiri. Anak-anak sedang menanti. Yang kurang hanyalah satu tindakan kecil penuh kebaikan: tempat tidur untuk anak-anak. Ini bukan sekadar amal. Ini tentang martabat. Ini tentang pemulihan. Ini adalah masa kecil yang sesungguhnya, mungkin untuk pertama kalinya dalam hidup mereka," kata Fetter.

2. Mempekerjakan staf lokal

Chaim Joel Fetter dan anak-anak di Sumbawa (Dok.Yayasan Peduli Anak)

Fetter menambahkan bahwa Pusat Kesejahteraan Anak ini juga akan mempekerjakan staf lokal, membeli hasil panen petani sekitar, dan menciptakan efek berantai bagi perekonomian setempat.

Hingga kini, lebih dari 8.000 orang Indonesia telah berdonasi. Anak-anak sekolah mengadakan penggalangan dana dengan menjual aksesori buatan mereka, seperti gelang dan kalung dari manik-manik. Banyak masyarakat turut menyumbang setelah mengetahui misi mereka melalui media sosial. Beberapa pemilik usaha lokal juga menyelenggarakan acara penggalangan dana.

"Ini telah menjadi proyek milik bersama. Bahkan, orang-orang yang belum pernah ke Sumbawa ikut menyumbang, karena mereka percaya pada apa yang sedang kami lakukan," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us