Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hal yang Cuma Dipahami Pria Saat Kumis dan Jenggot Mulai Tumbuh

ilustrasi pria jenggot tebal
ilustrasi pria jenggot tebal (pexels.com/Ayoub Galuia)
Intinya sih...
  • Rasa gatal yang tidak bisa dijelaskanSaat kumis dan jenggot mulai tumbuh, rasa gatal datang tanpa kompromi. Bukan gatal biasa, tapi sensasi yang bikin ingin terus mengusap wajah.
  • Bercermin jadi kebiasaan baruTanpa sadar, pria jadi lebih sering bercermin. Bukan karena narsis, tapi karena penasaran dengan perubahan yang terjadi.
  • Pertanyaan mau dirapikan atau dibiarkanKetika kumis dan jenggot mulai jelas, muncul dilema klasik. Dirapikan agar terlihat rapi, atau dibiarkan tumbuh apa adanya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Masa tumbuh kumis dan jenggot sering dianggap sepele, bahkan lucu. Padahal, bagi pria, fase ini punya makna yang lebih dalam dari sekadar perubahan fisik. Ada pengalaman-pengalaman kecil yang hanya benar-benar dipahami ketika rambut wajah mulai tumbuh dan sulit dikendalikan.

Perubahan ini tidak selalu datang bersamaan dengan rasa percaya diri. Justru sering dimulai dari kebingungan, rasa asing di depan cermin, dan adaptasi dengan identitas baru. Dari sinilah banyak hal unik yang hanya dipahami pria mulai muncul.

1. Rasa gatal yang tidak bisa dijelaskan

ilustrasi pria pakai kacamata hitam
ilustrasi pria pakai kacamata hitam (pexels.com/Elle Hughes)

Saat kumis dan jenggot mulai tumbuh, rasa gatal datang tanpa kompromi. Bukan gatal biasa, tapi sensasi yang bikin ingin terus mengusap wajah.

Pria yang mengalaminya tahu bahwa rasa ini tidak bisa dijelaskan ke orang lain dengan mudah. Ini semacam fase peralihan yang harus dilewati sebelum akhirnya terbiasa.

2. Bercermin jadi kebiasaan baru

ilustrasi pria bercermin (pexels.com/TIma Miroshnichenko)
ilustrasi pria bercermin (pexels.com/TIma Miroshnichenko)

Tanpa sadar, pria jadi lebih sering bercermin. Bukan karena narsis, tapi karena penasaran dengan perubahan yang terjadi.

Setiap helai rambut wajah terasa seperti penanda fase hidup baru. Ada rasa aneh antara bangga, canggung, dan tidak yakin harus diapakan.

3. Pertanyaan mau dirapikan atau dibiarkan

ilustrasi potong jenggot (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi potong jenggot (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ketika kumis dan jenggot mulai jelas, muncul dilema klasik. Dirapikan agar terlihat rapi, atau dibiarkan tumbuh apa adanya.

Pilihan ini sering bukan soal gaya semata. Ada pertimbangan soal kenyamanan, penampilan di lingkungan kerja, dan cara ingin dilihat orang lain.

4. Komentar orang jadi lebih terasa

ilustrasi turtleneck
ilustrasi turtleneck (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Komentar tentang wajah mulai berdatangan, entah dari teman, keluarga, atau pasangan. Ada yang memuji terlihat lebih dewasa, ada juga yang bercanda berlebihan.

Di titik ini, pria belajar satu hal penting. Penampilan memang berubah, tapi kepercayaan diri tidak boleh bergantung sepenuhnya pada penilaian orang lain.

5. Muncul rasa identitas baru

ilustrasi turtleneck
ilustrasi turtleneck (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seiring waktu, kumis dan jenggot bukan lagi sekadar rambut wajah. Ia menjadi bagian dari identitas diri.

Pria mulai merasa wajahnya “lengkap” dengan atau tanpa jenggot. Ada penerimaan bahwa perubahan ini adalah bagian alami dari proses menjadi diri sendiri.

Kumis dan jenggot yang tumbuh bukan hanya soal fisik. Di baliknya ada proses adaptasi, penerimaan, dan pembentukan rasa percaya diri.

Hal-hal kecil inilah yang jarang dibicarakan, tapi sangat dipahami pria. Karena pada akhirnya, setiap helai yang tumbuh membawa cerita tentang fase hidup yang sedang dijalani.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

Toserbaku Rilis Koleksi Daily Wear untuk Temani Langkah Tetangga

28 Des 2025, 20:41 WIBMen