11 Karya Desainer Lokal Buat National Costume Miss Grand International

Kostum yang dinamai The Pink Cockatoo ini terinspirasi dari kakatua merah muda, salah satu burung paling ikonik di Australia. Kostum cantik ini dibuat di Indonesia oleh Inggi Indrayana Kendran. Warna-warna cerah dan berkilauan mencerminkan pesona dan karakteristik burung kakatua. Unsur-unsur alam Australia ditampakkan dalam keindahan sangkar burung.

Annisa Febby dari Banyuwangi menjadi langganan pembuatan national costume untuk kontes pageant. Marina membawakan karya Annisa Febby yang berbahan alami dengan warna dan bentuk yang melambangkan nilai-nilai budaya khas Belarusia. Bentuk angsa merepresentasikan kelahiran nilai-nilai luhur dan rasa syukur dipadu dengan bentuk lingkaran tradisional yang sarat akan aura magis.

“The Legacy of Garid” menceritakan tentang kejayaan orang Mongolia. Hiasan kepala yang dipakai memiliki tiga elemen. “The Crystal Tower” yang yang terinspirasi dari topi tradisional wanita Mongolia, “The Wings”, terinspirasi dari kisah Khan Garid yang menjadi kebanggaan Jenghis Khan, dan “The Crystal Strings” menggambarkan indahnya musim dingin di tanah Mongolia.

Kostum ini dibuat oleh Ikie Morphacio yang pernah memenangkan gelar Best National Costume Miss Grand International 2017 saat dipakai perwakilan Indonesia, Dea Rizkita.

“Wishes for Peace” terinspirasi dari burung bangau khas di Jepang. Konsep ini dipadukan juga dengan budaya origami. Dalam pertunjukannya, kostum menampilkan burung bangau yang lahir dari telur.

Hal ini menunjukkan pentingnya keberlangsungan hidup dalam kedamaian. Kostum unik ini dirancang khusus oleh Royal Pageant dan Jember Fashion Carnaval.

Selain Jember Fashion Carnaval, talenta asal Jember lainnya juga merancang kostum nasional Kanada. Mereka adalah Jember Costum Industry yang dipercaya membuat kostum dengan tema Burung Jay Kanada.

Dikenal sebagai Gray Jay, burung ini merupakan ikon Negara Kanada. Kostum elegan dengan dominasi warna biru muda dan abu-abu ini mewakili kedamaian dan keindahan Kanada.

Belanda mengangkat tema "We Are One" untuk kostum nasionalnya. Aksesoris yang dikenakan Marit Beets menjadi representasi kesatuan bahan dan juga kolaborasi pembuatnya. Aksesoris ini dibuat oleh desainer Belanda – Indonesia, BaroQco, dan seniman Belanda, Mart Krijger. Busana yang dikenakan adalah karya Maria Lerner asal Bali dari KAZE The Label.

Perwakilan China di ajang Miss Grand International 2022 juga mempercayakan kostum nasionalnya kepada Annisa Febby  dari Banyuwangi. Kostum dengan warna merah yang dominan ini tampak mewah dengan busana tadisional khas China. Selain itu, kostum berbentuk naga ini juga menambah kesan megah dalam kesatuan busana.

Miss Grand Inggris mengangkat tema Albert Hall of London yang mengesankan dan bersejarah. Hal ini untuk memperingati usia bangunan yang ke-150 tahun ini. Sofia juga menampilkan kostum dengan menari balet dengan pakaian angsa, hewan kerajaan yang dilindungi milik Ratu Elizabeth II. Kostum dirancang oleh kolaborasi desainer Indonesia, Dhavit Art, Grandefyyl, dan

Kim Kelly juga mengenakan kostum rancangan Annisa Febby dari Banyuwangi, Jawa Timur. Busana dengan tema “Freya Goddess” ini tak hanya memiliki ukuran yang luar biasa tetapi sarat dengan detail dan representasi.

Sang dewi digambarkan sebagai sosok feminin yang tangguh. Selain itu, warna dominan kostum ini juga menggambarkan bendera Jerman.

Memakai kostum karya Inggi Kendran, perwakilan Indonesia tampak gahar memerankan Prabu Kelana Sewandana dengan membawa pecut. Ia dikisahkan sedang melakukan perlawanan terhadap Singo Barong. Kesatuan cerita yang diangkat dari Reog Ponorogo ini ditampilkan secara megah oleh Miss Grand Indonesia, Andina Julie.

Panen di negeri sendiri, Annisa Febby dari Banyuwangi secara total menggarap 4 national costume dari negara lain. Miss Grand Pakistan juga memakai jasa Annisa untuk membuat kostum nasionalnya. Kostum ini mewakili nilai-nilai yang sedang diperjuangkan oleh Aneesa Sheikh untuk menjadi inspirasi agar para wanita terutama di daerah asalnya Lahore, Pakistan mendapatkan hak mereka atas pendidikan dan kesetaraan.