1.500 Lulusan SMK se-Indonesia Diberangkatkan Magang ke Jepang
- - 1.500 lulusan SMK Indonesia akan magang di Jepang kolaborasi Kemendikbudristek, Kemnaker, dan kawasan industri MM2100.
- - Pemerintah menjamin perlindungan dan keamanan peserta magang yang diberangkatkan ke Jepang.
Bekasi, IDN Times - Sebanyak 1.500 orang lulusan Sekolah Menengah Kejurusan (SMK) se-Indonesia akan mengikuti program magang kerja di Jepang.
Program magang kerja di Jepang tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), serta kawasan industri MM2100.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengatakan, pihaknya juga bekerjasama dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) untuk memastikan keamanan dan hak-hak seluruh peserta magang.
“Magang ini memang menjadi ranah Kemnaker karena orientasinya adalah peningkatan kompetensi, tapi kami juga menjalin komunikasi dengan KP2MI,” kata dia di SMK Mitra Industri MM2100, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (17/4/2025).
1. Menjamin perlindungan peserta magang
Yassierli memastikan, pemerintah pusat akan menjamin perlindungan terhadap setiap peserta magang yang diberangkatkan ke Jepang.
“Kalau magang ini lebih baik sebenarnya, karena masih ada kontrak. Jadi yang mengirim di sini masih berkewajiban juga untuk mengawasi. Sudah ada jaminan, ada garansi,” kata dia.
2. Terdapat negara lainnya
Yassierli juga mengatakan, keberangkatan peserta magang akan dilakukan secara bertahap yang dimulai April 2025 hingga Juli 2025.
Selain Jepang, lanjut Yassierli, terdapat beberapa negara tujuan magang setelah murid lulus dari SMK.
"Sekarang masih Jepang paling banyak, tapi sudah mulai ada tadi Jerman di sini ya. Kemudian kemarin Australia, sebelumnya ada Korea. Jadi ini banyak," kata dia.
3. Dilatih di berbagai bidang
Dia menambahkan, peserta akan menjalani waktu magang selama 3 tahun. Pengiriman peserta magang ini juga merupakan strategi pemerintah untuk meningkatkan daya saing dan kompetensi tenaga kerja muda Indonesia.
Nantinya, mereka akan dilatih di berbagai bidang seperti manufaktur, caregiver, rumah sakit, layanan kebersihan, hotel, dan hospitality.
“Mayoritas peserta akan ditempatkan di sektor manufaktur,” ucap Yassierli.
