10 Sahabat Rasulullah SAW yang Dijamin Masuk Surga

Dilansir dari kmnu.or.id, Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah SAW, dan menjadi orang kedua yang masuk Islam setelah Khadijah. Abu Bakar memiliki peran besar dan penting dalam dakwah Islam. Ia telah banyak berkorban jiwa, raga, dan harta bendanya demi Islam.  

Abu Bakar juga ikut serta dalam hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah yang penuh dengan tantangan dan ancaman. Ia pun pernah memerangi orang-orang yang murtad dan enggan membayar zakat. Pengorbanan dan keberaniannya tercatat dalam Al-Quran surah at-Taubah ayat 40.

Abu Bakar Siddiq wafat dalam usia 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadis.

Umar bin Khattab merupakan khalifah kedua setelah Abu Bakar. Sebelum memeluk Islam, ia merupakan musuh yang paling ditakuti umat Islam. Namun, setelah ia bersyahadat di hadapan Rasulullah, ia menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan perlawanan kaum Quraish terhadap Rasulullah SAW dan sahabatnya.

Pada zaman kekhalifahannya, Islam berkembang sangat luas dari timur hingga ke barat, kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat ditaklukkan dalam waktu hanya satu tahun.

Ia meninggal dunia dalam usia 64 tahun karena dibunuh, dan jenazahnya dimakamkan berdekatan dengan Abu Bakar dan Rasulullah di bekas rumah Aisyah, yang sekarang terletak dalam masjid Nabawi di Madinah.

Usman bin Affan merupakan khalifah ketiga setelah Umar bin Khatab. Pada pemerintahannya, seluruh tulisan-tulisan wahyu Allah SWT yang pernah dicatat para sahabat semasa Rasullulah SAW hidup dikumpulkan, kemudian disusun menurut susunan yang telah ditetapkan.

Sehingga menjadi sebuah kitab suci, yaitu Al-Quran. Ia juga merupakan menantu Rasulullah SAW karena menikahi kedua putrinya yang bernama Ruqqayah dan Ummu Kultsum. Usman bin Affan menikahi Ummu Kultsum setelah Ruqqayah meninggal dunia.

Ia wafat dalam usia 82 tahun dan dimakamkan di Baqi’.

Ali bin Abi Thalib merupakan khalifah keempat, ia terkenal dengan siasat perang dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Selain Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib juga terkenal keberaniannya dalam peperangan.

Ali sudah mengikuti Rasulullah SAW sejak kecil dan hidup bersamanya sampai Rasulullah diangkat menjadi Nabi hingga wafatnya. Ali Bin Abi Thalib wafat dalam usia 64 tahun dan dimakamkan di Kufah (Iraq sekarang).

Thalhah masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Siddiq. Selain Perang Badar, ia juga aktif di setiap peperangan. Dalam perang Uhud, dialah yang melindungi Rasulullah SAW, bahkan ia rela tertancap anak panah yang diarahkan ke Rasulullah SAW.

Selain itu, Thalhah juga merupakan orang yang selalu ada pada saat Rasululah SAW ingin mencari pendapat. Ia gugur dalam Perang Jamal pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Ia wafat pada usia 64 tahun dan dimakamkan di Basrah.

Zubair bin Awwam juga merupakan orang yang masuk Islam berkat Abu Bakar Siddiq pada usia satu tahun. Ia ikut berhijrah bersama Rasulullah SAW sebanyak dua kali ke Habasyah dan mengikuti setiap peperangan untuk membela Islam.

Zubair memiliki sifat yang adil dan bijaksana, ia senantiasa berusaha menciptakan perdamaian di antara kaum muslimin yang berbeda pendapat. Ia pun gugur dalam perang Jamal dan dikuburkan di Basrah pada usia 64 tahun.

Sa’ad bin Abi Waqqas memeluk Islam saat ia berusia 17 tahun, ia juga mengikuti setiap peperangan untuk membela Islam karena ia memiliki kemampuan berkuda dan memanah yang luar biasa.

Ia pernah ditawan musuh lalu ditebus Rasulullah SAW dengan kedua ibu bapaknya sendiri sewaktu perang Uhud.

Sa’ad meninggal dunia pada usia 70 tahun (ada yang meriwayatkan 82 tahun) dan dimakamkan di Baqi’, Madinah.

Said bin Zaid memeluk Islam sejak kecil. Seperti sahabat Rasulullah lainnya, ia juga mengikuti setiap peperangan untuk membela Islam, kecuali Perang Badar. Ia bersama Thalhah Bin Abdullah pernah diperintahkan Rasulullah SAW untuk memata-matai gerakan musuh, kaum Quraish.

Ia meninggal dunia pada usia 70 tahun dan dimakamkan di Baqi’, Madinah.

Abdurrahman bin Auf juga telah memeluk Islam sejak kecil melalui Abu Bakar Siddiq, dan mengikuti setiap peperangan untuk membela Islam bersama Rasulullah SAW.

Ia juga turut berhijrah ke Habasyah dua kali. Ia merupakan pengusaha sukses, yang memiliki harta melimpah dari hasil usaha perniagaannya. Dengan demikian, ia selalu memanfaatkan hartanya hanya di jalan Allah SWT dan untuk hal-hal kebaikan.

Ia meninggal dunia pada usia 72 tahun (ada yang meriwayatkan 75 tahun) dan dimakamkan di baqi’ Madinah.

Abu Ubaidah bin Jarrah memeluk Islam bersama Usman bin Math’uun, ia turut berhijrah ke Habasyah pada periode kedua, dan mengikuti setiap peperangan untuk membela Islam bersama Rasulullah SAW.

Ia merupakan sahabat Rasulullah SAW yang memiliki sifat amanah dan jujur dalam kesehariannya. Ia meninggal dunia pada tahun 18 H di Urdun (Syam) karena penyakit pes, dan dimakamkan di Urdun.