114 Rumah Rusak akibat Gempa Sarmi, BNPB Kirim Bantuan Logistik Rp325 Juta
- Bantuan logistik senilai Rp325 juta disalurkan BNPB ke Sarmi.
- Tidak ada korban jiwa akibat gempa, namun terdapat 114 rumah rusak.
- Pemkab Sarmi memperpanjang status tanggap darurat.
Jakarta, IDN Times - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 kembali mengguncang wilayah Kabupaten Sarmi, Papua, Kamis, 16 Oktober 2025 pukul 15.25 WIT. Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadi dua gempa susulan pada Minggu (19/10/2025) pukul 11.52 WIT dan 19.05 WIT.
Pascagempa bumi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarmi, untuk menyusun persiapan bantuan logistik dan operasional dari gudang BNPB Jakarta.
1. Bantuan diperkirakan mencapai Rp325 juta
Batuan yang disalurkan BNPB meliputi 100 paket sembako, 100 lembar selimut, 1 unit tenda pengungsi, 50 unit tenda keluarga, 50 lembar kasur lipat, 100 lembar matras, 50 unit velbed, dan 100 lembar terpal.
Tidak hanya kebutuhan logistik, ada juga tambahan dukungan sesuai permohonan resmi Pemerintah Kabupaten Sarmi berupa obat-obatan, makan siap saji, hingga peralatan pendukung seperti perahu karet.
Total bantuan diperkirakan mencapai Rp325 juta. Pengiriman bantuan tersebut dilakukan pada Minggu, 19 Oktober 2025 malam, dan dijadwalkan tiba di lokasi pada Senin (20/10/2025).
2. Sebanyak 114 unit rumah rusak dan tidak ada korban jiwa
Menurut laporan per 19 Oktober 2025 BPBD Kabupaten Sarmi, tidak ada korban jiwa akibat gempa, namun dua warga dilaporkan mengalami luka ringan. Meski begitu, kerusakan infrastruktur lebih banyak ditemukan.
Ada 114 unit rumah warga rusak yang terdiri 30 rusak berat, 54 rusak sedang, 30 rusak ringan, dan 4 unit rumah ibadah. Diketahui, Bupati Sarmi menetapkan perpanjangan status tanggap darurat bencana gempa bumi yang berlaku di sejumlah distrik Kabupaten Sarmi.
3. Imbauan kepada masyarakat agar mengikuti perkembangan resmi BMKG
Lebih lanjut, BNPB mengimbau warga agar mencari tempat aman dan menghindari bangunan yang berpotensi roboh. Aliran listrik, gas, dan air juga diimbau agar dimatikan untuk mencegah risiko kebakaran.
Warga pun diminta mengikuti perkembangan informasi terkait gempa lewat laman resmi BMKG, BNPB, dan BPBD.
