Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan terus memantau munculnya varian COVID-19 baru di Tanah Air. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan dari hasil pemeriksaan 5.835 sequencing, tercatat ada 2.300 varian Delta yang di 33 provinsi di Indonesia.

"Kita juga melakukan pemantauan semua varian yang muncul, baik itu variant of concern yaitu varian Alfa, Beta, Gamma, dan Delta, maupun varian of Interest seperti varian Eta, Lota, Kappa, Lambda dan lainnya, termasuk varian Mu dan juga varian-varian lokal yang muncul di Indonesia,” kata Nadia dalam konferensi pers Jumat, (10/9/2021).

1. Varian Mu belum terdeteksi di Indonesia

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Nadia memastikan pemerintah terus memantau varian Mu yang kebal terhadap vaksin COVID-19 dan sudah menyebar di 46 negara.

Untuk itu, kata dia, pemerintah akan berusaha mencegah varian baru dari luar negeri melalui pengetatan kebijakan karantina internasional, pintu masuk, pintu keluar serta persyaratan vaksin.

"Kami juga berkonsultasi dengan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) untuk memperbaharui informasi varian Mu dan varian lain, yang berpotensi menyebar di Indonesia. Kami sampaikan sampai sekarang varian Mu belum terdeteksi di Indonesia," kata Nadia.

2. Sebanyak 14,5 persen pelaku perjalanan internasional terkonfirmasi positif COVID-19

Dok. Angkasa Pura II

Nadia mengatakan untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19, pemerintah juga akan melakukan koordinasi dan pengawasan di pintu-pintu masuk negara. 

Nadia menyampaikam selama 1 hingga 31 Agustus, sebanyak 14,5 persen pelaku perjalanan internasional terkonfirmasi positif COVID-19 dari jumlah total kedatangan 36,722.

"Pelaku kedatangan yang terkonfirmasi positif berasal dari Arab Saudi, Malaysia, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Jepang," kata dia.

3. Pengetatan skrining pelaku perjalanan internasional

ilustrasi perjalanan internasional (Dok. PT Angkasa Pura II)

Kemudian, lanjut Nadia, sebanyak 2 persen pelaku perjalanan internasional terkonfirmasi positif dari jumlah total kedatangan 7.179 orang selama 1 sampai 6 September.

Nadia mengatakan pelaku perjalanan internasional saat dites di negara asal dinyatakan negatif, namun dites di pintu masuk kedatangan Indonesia dinyatakan positif virus corona.

"Untuk itu, kami mengimbau agar pintu masuk dari Republik Indonesia baik bandara dan pelabuhan laut internasional untuk melakukan skrining, pengawasan untuk pelaku perjalanan ke internasional," ujarnya.

Editorial Team