3 Jurus BMKG Hadapi Tantangan Iklim yang Ancam Ketahanan Pangan

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengatakan pihaknya siap mengawal dan memperkuat ketahanan serta kedaulatan pangan nasional. BMKG mengeluarkan tiga jurus untuk menghadapi tantangan iklim yang mengancam ketahanan pangan.
Dengan seluruh sumber daya yang dimiliki, kata dia, BMKG akan terus berupaya meningkatkan layanan informasi cuaca dan iklim, baik untuk kepentingan publik dan multisektor, serta untuk kepentingan pengguna secara khusus atau customised, guna mendorong peningkatan daya saing komoditas pertanian berkelanjutan.
Dwikorita berharap langkah BMKG menjadikan kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional dapat terus meningkat, melalui smart farming ataupun smart fishing yang memanfaatkan digital platform Info BMKG.
Hal ini disampaikan Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bertema Peran Info BMKG dalam Mendukung Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Nasional yang diselenggarakan di Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.
1. Tiga jurus BMKG hadapi perubahan iklim yang jadi tantangan besar bagi Indonesia
Dwikorita menyebut, perubahan iklim yang tidak menentu telah berada pada batas kondisi kritis, yang akan menjadi tantangan besar bagi Indonesia.
Berbagai kejadian ekstrem dan bencana hidrometeorologi mengakibatkan aktivitas pertanian dan perikanan semakin rentan terganggu, gagal, dan bahkan mengancam produktivitas hasil panen dan tangkap ikan, serta mengancam keselamatan petani dan nelayan.
Situasi ini, kata Dwikorita, dikhawatirkan mengancam ketahanan pangan dapat berakibat pula pada terganggunya kedaulatan pangan di Tanah Air.
Untuk menghadapi hal tersebut, lanjut Dwikorita, BMKG mengeluarkan tiga jurus. Pertama, menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, melalui berbagai program tugas belajar ke jenjang S3, pelatihan, magang atau internship.
Kedua, penggunaan teknologi canggih dengan memanfaatkan satelit cuaca resolusi tinggi, radar cuaca, berbagai peralatan observasi terkini, yang dilengkapi big data dan artificial intelegent (AI) dalam melakukan analitik, pemodelan, prakiraan, prediksi dan proyeksi.
Ketiga, media komunikasi multiplatform terkini.