49 Jemaah Haji RI Sakit di Madinah, 3 Orang Meninggal Dunia
Jakarta, IDN Times - Jumlah jemaah haji Indonesia yang sakit di Madinah, Arab Saudi kini bertambah menjadi 49 orang. Jubir Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Akhmad Fauzin, mengatakan 6 jemaah di antaranya harus dirawat di klinik kesehatan.
“Tercatat sampai hari ini dilaporkan sebanyak 49 jemaah sakit. Sebanyak 43 orang rawat jalan dan 6 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah,” ujar Fauzin dalam keterangannya, Selasa (14/6/2022).
Selain itu, kata Fauzin, ada tiga jemaah haji yang meninggal dunia. Jemaah tersebut berasal dari Embarkasi Surabaya.
“Jemaah wafat bertambah 1 orang atas nama Bawuk Karso Samirun, perempuan, 58 tahun, nomor paspor C636 8711, kloter SUB4 asal Embarkasi Surabaya. Sehingga total ada tiga jemaah haji Indonesia yang wafat,” katanya.
1. Fasilitas yang disiapkan untuk jemaah haji di Makkah
Dia mengatakan, jemaah yang diberangkatkan pada hari ini, Rabu (14/6/2022), ada 3.154 orang. Mereka tiba di Makkah. Fauzin menerangkan ada sejumlah layanan yang disiapkan untuk jemaah haji di Madinah layanan akomodasi jemaah haji Indonesia selama di Makkah.
Menurutnya, hotel jemaah di Makkah terbagi dalam lima wilayah, yaitu: Misfalah (jarak dari Masjidil Haram sekitar 2 km), Mahbas Jin (sekitar 2 km), Jarwal (sekitar 850 m), Raudhah (sekitar 3,5 km), dan Syisyah (sekitar 4 km).
“Setiap akomodasi tersedia fasilitas kamar tidur dengan kamar mandi di dalam, ruang makan, musala, mesin cuci dan tempat menjemur pakaian,” ucapnya.
“Disiapkan juga petugas kebersihan dan petugas keamanan akomodasi. Jemaah haji juga akan mendapatkan air zam zam dan air mineral 1 liter per orang setiap harinya,” sambungnya.
2. Kemenag imbau kepada jemaah untuk menyimpan barang di tempat yang aman
Lebih lanjut, Fauzin mengimbau kepada jemaah untuk menyimpan barang di tempat yang aman. Selain itu, Fauzin meminta kepada jemaah untuk senantiasa menjaga kebersihan di manapun berada ketika menjalankan ibadah haji.
“Simpan barang berharga di tempat yang disediakan. Jangan segan bertanya dan berkonsultasi dengan petugas kloter dan sektor jika mendapatkan kesulitan. Ayo patuhi tata tertib yang ada di setiap akomodasi atau hotel,” ujarnya.
3. Ada bus salawat untuk mobolisasi masyarakat
Fauzin mengatakan, ada bus salawat juga untuk memudahkan jemaah beribadah di Masjidil Haram. Layanan bus salawat tersedia selama 24 jam.
“Layanan ini beroperasi selama 24 jam, sehingga jemaah tidak perlu khawatir dan tidak perlu memaksakan diri dengan berjalan kaki atau naik taksi,” imbuhnya.
