Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kepribadian yang Tidak Mudah Percaya Tanpa Bukti, Mudah Trust Issue!

ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/katemangostar)
ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/katemangostar)

Dalam kehidupan sosial, kepercayaan merupakan fondasi penting yang menentukan arah hubungan antara individu. Namun, tidak semua orang mudah memberikan kepercayaan, apalagi tanpa dasar yang jelas atau bukti konkret. Sebagian orang memiliki kecenderungan untuk berhati-hati, berpikir logis, dan menimbang fakta sebelum memutuskan apakah sesuatu atau seseorang layak dipercaya.

Beberapa kepribadian secara alamiah lebih rasional, skeptis, dan lebih mengandalkan pengamatan langsung. Mereka cenderung mencari informasi yang dapat diverifikasi, membandingkan fakta, dan memeriksa sumber sebelum mengambil keputusan atau mempercayai suatu klaim. Sifat ini bisa menjadi kekuatan dalam banyak konteks, seperti di dunia profesional, akademik, maupun dalam kehidupan pribadi.

Supaya kamu tidak semakin penasaran, yuk intip kelima kepribadian yang tidak mudah percaya tanpa bukti berikut ini. Let's scrolling!

1. ISTJ

ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/freepik)
ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/freepik)

ISTJ dikenal sebagai tipe kepribadian yang menjunjung tinggi logika, struktur, dan fakta. Mereka merupakan pribadi yang cermat dalam mengevaluasi informasi dan sangat mengandalkan pengalaman langsung serta data konkret dalam membentuk kepercayaan. Ketika menghadapi informasi baru, ISTJ tidak serta-merta mempercayainya tanpa mengumpulkan bukti yang mendukung terlebih dahulu.

Dalam kehidupan sehari-hari, ISTJ akan lebih memilih bukti nyata daripada sekadar cerita atau opini. Bila seseorang menjanjikan sesuatu, mereka akan menunggu hasil yang bisa dilihat secara objektif sebelum memberikan respons positif. Dalam hubungan personal, mereka tidak mudah membuka diri karena memerlukan waktu untuk membangun rasa aman berdasarkan bukti konsistensi perilaku dan integritas.

2. INTJ

ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/frimufilms)
ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/frimufilms)

INTJ termasuk tipe yang sangat analitis dan strategis. Mereka menyukai pola, sistem, dan struktur berpikir yang sistematis. Kepercayaan bukan sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma oleh INTJ, melainkan sesuatu yang harus diperoleh melalui observasi dan penilaian yang mendalam. Mereka akan menilai seberapa masuk akal suatu pernyataan dan apakah terdapat bukti rasional yang mendukungnya.

Bila menghadapi informasi yang belum terbukti, INTJ akan cenderung menahan diri, menggali fakta, dan menguji klaim tersebut sebelum memberikan reaksi. Mereka lebih suka bertindak berdasarkan rencana matang dan pemahaman yang menyeluruh, bukan berdasarkan asumsi atau intuisi semata. 

3. ISTP

ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/jcomp)
ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/jcomp)

ISTP adalah tipe yang mengutamakan pengalaman langsung dan bukti empiris dalam memahami dunia. Mereka biasanya bersikap tenang, logis, dan praktis, serta tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang bersifat emosional atau spekulatif. Sebelum memberikan kepercayaan, ISTP akan melihat bagaimana sesuatu bekerja dalam praktik dan apakah suatu pernyataan dapat dibuktikan melalui tindakan nyata.

Mereka juga dikenal sebagai pengamat yang baik, yang mencermati secara detail sebelum mengambil tindakan. ISTP tidak mudah terburu-buru membuat keputusan, dan lebih suka melakukan uji coba atau melihat hasil secara nyata. Sifat ini membuat mereka tampak skeptis dalam pandangan orang lain, padahal pada dasarnya mereka hanya ingin memastikan bahwa kepercayaan yang diberikan tidak disalahgunakan.

4. INTP

ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/freepik)
ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/freepik)

INTP merupakan pemikir independen yang sangat menghargai logika dan objektivitas. Mereka terkenal karena suka mempertanyakan segala sesuatu dan tidak mudah menerima informasi begitu saja. Sebelum mempercayai sesuatu, INTP akan menelusuri akar pemikiran di balik klaim tersebut dan mengevaluasi validitasnya secara kritis. Mereka cenderung tertarik pada bagaimana dan mengapa suatu hal bekerja, dan ini membuat mereka tidak nyaman dengan jawaban dangkal atau tanpa dasar.

Sifat analitis ini membuat INTP lebih menyukai diskusi yang melibatkan bukti dan argumen yang solid. Ketika seseorang membuat pernyataan yang tidak didukung oleh data atau logika, INTP tidak akan segan menunjukkan kelemahan argumen tersebut. Mereka lebih menghormati orang yang berpikir rasional dan terbuka terhadap diskusi, dibandingkan mereka yang hanya berbicara berdasarkan intuisi tanpa dapat menjelaskannya.

5. ENTJ

ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/lookstudio)
ilustrasi dua pria melihat bukti kejadian (freepik.com/lookstudio)

ENTJ merupakan tipe pemimpin alami yang sangat logis, strategis, dan berorientasi pada hasil. Kepercayaan ENTJ tidak mudah diberikan begitu saja, terutama jika informasi atau orang yang ditemui tidak dapat menunjukkan kredibilitas atau kapabilitas yang jelas. ENTJ menilai berdasarkan kinerja, konsistensi, dan bukti nyata. Dalam banyak hal, mereka lebih suka memverifikasi segala sesuatu melalui proses pengamatan dan penilaian kritis sebelum membuat keputusan atau mengambil tindakan.

Sikap ini menjadikan ENTJ sangat efektif dalam posisi yang membutuhkan analisis dan kepemimpinan yang tegas. Mereka tidak mudah dipengaruhi oleh opini atau tekanan emosional, melainkan selalu mencari dasar yang rasional untuk setiap keputusan. Dalam hubungan sosial pun, mereka memerlukan waktu untuk benar-benar menghargai dan mempercayai seseorang, karena bagi ENTJ, kepercayaan adalah aset yang harus dilindungi.

Kepercayaan bukan sesuatu yang muncul secara instan bagi mereka, melainkan hasil dari proses panjang yang disertai pengamatan dan evaluasi. Menjadi pribadi yang tidak mudah percaya tanpa bukti bukan berarti tidak memiliki empati, melainkan menunjukkan bahwa kepercayaan adalah sesuatu yang berharga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us