Perayaan HUT ke-80 RI lebih inklusif dengan undangan 8 ribu warga dan konvoi voorijder serta pasukan berkuda
Pesawat jet tempur membentuk formasi angka 80 di langit Istana Merdeka, ditambah tari pacu jalur sebagai hiburan utama
Presiden Prabowo Subianto ikut berjoget bersama peserta upacara, ornamen biru mendominasi upacara, dan gelar pesta rakyat hingga karnaval
Jakarta, IDN Times – Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka pada Minggu (17/8/2025), berlangsung meriah sekaligus berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah hal unik tercipta pada perayaan tersebut.
IDN Times mencatat, ada tujuh keunikan pada perayaan HUT ke-80 RI, berikut rinciannya:
Perayaan HUT RI tahun ini benar-benar lebih inklusif. Pemerintah membuka kesempatan lebih besar bagi masyarakat untuk hadir langsung di Istana Merdeka. Tercatat ada 8 ribu undangan untuk upacara kenaikan bendera dan 8 ribu undangan untuk penurunan bendera sore hari.
Jumlah ini dua kali lipat dari tradisi sebelumnya, yang biasanya hanya menyediakan 4 ribu undangan di tiap sesi. Antusiasme warga pun terlihat jelas, dengan antrean panjang sejak pagi untuk memasuki kompleks Istana.
Upacara HUT ke-80 RI juga semakin megah dengan hadirnya konvoi voorijder dan 145 pasukan berkuda. Pemandangan ini menambah daya tarik tersendiri karena jarang terlihat dalam upacara kenegaraan.
Kehadiran pasukan berkuda melambangkan keanggunan sekaligus ketegasan, sementara konvoi Voorijder membuat suasana upacara semakin semarak dan penuh wibawa.
Langit Jakarta pagi itu dipenuhi atraksi spektakuler. Sejumlah pesawat jet tempur TNI AU membentuk formasi angka 80, melambangkan usia kemerdekaan Indonesia.
Formasi udara ini menjadi salah satu momen paling ditunggu masyarakat yang hadir di istana maupun yang menyaksikan melalui layar kaca. Sorak-sorai pun pecah ketika angka 80 terbentuk dengan sempurna di atas Istana Merdeka.
Tradisi lokal juga ikut dihadirkan di panggung kenegaraan. Tari pacu jalur, yang terinspirasi dari tradisi mendayung perahu di Riau, menjadi hiburan utama yang menyedot perhatian tamu undangan.
Gerakan enerjik para penari berpadu dengan musik khas daerah menghadirkan semangat kebersamaan dan gotong royong, sesuai dengan semangat kemerdekaan Indonesia.
Momen cair dan penuh kegembiraan terjadi ketika Presiden Prabowo Subianto ikut berjoget bersama peserta upacara. Momen Prabowo bersama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya joget bersama saat lagu Tabole bale dinyanyikan.
TNI, Polri, Paskibraka, hingga para tamu undangan ikut larut dalam suasana riang tersebut. Pemandangan ini menambah kesan bahwa HUT ke-80 RI bukan hanya acara formal, tetapi juga pesta kebersamaan.
Salah satu yang paling mencolok adalah ornamen biru yang mendominasi berbagai elemen upacara. Jika sebelumnya warna merah selalu menjadi ciri khas, kini biru hadir sebagai warna pengganti. Karpet yang terhampar di Istana Kepresidenan, tenda tamu undangan, kain baki yang digunakan pembawa bendera pusaka, hingga map pembacaan doa yang selama ini identik dengan warna merah, semuanya berganti menjadi biru.
Selama puluhan tahun, ornamen merah-putih begitu lekat dalam perayaan HUT RI di istana. Kini, biru menjadi aksen yang menandai awal pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo.
Perayaan tak berhenti di upacara formal saja. Setelah rangkaian upacara, istana menggelar pesta rakyat yang terbuka untuk umum. Ribuan warga memenuhi area sekitar istana untuk menikmati hiburan, kuliner, hingga pertunjukan musik.
Selain itu, makanan juga tersaji di halaman tengah Istana Merdeka dan Istana Jakarta. Sejumlah pedagang yang biasa berjualan di Istana Kepresidenan Jakarta diundang untuk menyajikan dagangannya.
Masyarakat tumpah ruah, duduk di atas rumput sambil menikmati hidangan. Momen ini baru pertama kali terjadi. Karnaval budaya dari berbagai daerah juga ikut memeriahkan suasana. Karnaval ini akan berlangsung hingga malam hari.