Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan ada sekitar 85 anak yang diamankan saat aksi demo tolak RUU Pilkada yang berlangsung pada Kamis (22/8/2024).
Komisioner Pengampu kekerasan fisik psikis, anak situasi darurat dan anak disabilitas KPAI, Diyah Puspitarini, menjelaskan anak-anak itu ada yang dibawa ke Polda Metro Jaya dan Polres Jakbar.
"Polda ada tujuh orang dan di Polres Jakbar 78 anak tadi malam," kata Diyah, kepada IDN Times, Jumat (23/8/2024).
Diyah menjelaskan hingga Jumat pagi (23/8/2024), total anak yang diamankan tinggal 10 orang. Sebanyak empat anak ada di Polda Metro Jaya dan enam ada di Polres Jakarta Barat.
"Kami sudah menjangkau tadi malam dan pagi ini," katanya.
Dia menjelaskan, KPAI dalam hal ini kapabilitasnya adalah memberikan pendampingan pada anak-anak tersebut, baik di Polda Metro Jaya dan Polres. Mereka yang diamankan polisi adalah anak-anak yang terpisah dari teman-temannya. Namun, ada juga yang memang terlibat dalam kekerasan di aksi demo tolak RUU Pilkada.
"Namun masih didalami," katanya.
Sebelumnya, Diyah menjelaskan anak-anak pelajar ini mulai berdatangan ke wilayah aksi pada pukul 18.00 WIB. Mereka ikut aksi pada sore hari dan datang berkelompok dari arah Gelora Bung Karno, jalan tol dan Bendungan Hilir.
"Menurut info dari pelajar mereka berkoordinasi melalui grup WhatsApp dan aplikasi lainnya," kata dia.
Pada waktu penyisiran massa aksi, KPAI menemukan ada sejumlah massa pelajar yang terpukul dan jatuh serta diamankan dalam gedung DPR RI.