Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pakar konversi energi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri ketika berbincang di program Ngobrol Seru. (Tangkapan layar YouTube IDN Times)

Intinya sih...

  • Tri Yuswidjajanto Zaenuri meragukan Pertamina mencampur Pertamax RON 92 dengan Pertalite RON 90 lalu dijual sebagai Pertamax
  • Tri menegaskan bahwa penambahan zat aditif tidak mempengaruhi kualitas RON di dalam BBM, namun hanya mempengaruhi kebersihan komponen mesin
  • Tri menyebut bahwa bila terjadi praktik pengoplosan BBM, SPBU dengan mudah bisa dilaporkan dan ditindak karena kualitas RON otomatis akan menurun

Jakarta, IDN Times - Ahli konversi energi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri menegaskan istilah 'mengoplos' dengan 'blending' memiliki makna yang sama dalam industri minyak dan gas. Pada praktiknya baik 'mengoplos' atau 'blending' sama-sama mencampurkan lebih dari satu zat.

Kedua istilah ini ramai setelah Kejaksaan Agung mengungkap dugaan kasus mega korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang. Dugaan kerugian keuangan negara dalam kasus tersebut mencapai Rp193,7 triliun per tahun. Sedangkan, praktik dugaan manipulasi BBM terjadi pada periode 2018 hingga 2023. 

Editorial Team

Tonton lebih seru di