Perekonomian Tumbuh Positif, Menko Airlangga Buktikan Kinerja Terbaik

Pertumbuhan diperoleh di tengah perlambatan ekonomi global

Jakarta, IDN Times -- Di tengah kondisi perekonomian global yang mengalami perlambatan yang ditandai juga dengan menurunnya tren harga komoditas utama ekspor, perekonomian Indonesia pada kuartal kedua 2023 tetap mampu untuk mencetak pertumbuhan positif sebesar 5,17 persen (yoy) atau 3,86 persen (qtq), sekaligus mengakumulasikan pertumbuhan pada semester pertama 2023 menjadi 5,11 persen (ctc). 

Capaian tesebut juga menandai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berada di atas lima persen selama tujuh triwulan berturut-turut. Selain itu, Indonesia juga telah kembali menjadi negara upper middle income, berdasarkan klasifikasi Bank Dunia yang dimutakhirkan pada Juli 2023. 

“Data dari beberapa negara yang sudah melaporkan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2023, hanya Tiongkok, Uzbekistan, dan Indonesia yang masih mampu tumbuh di atas 5 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di atas Vietnam, Amerika Serikat, Singapura, bahkan Jerman masih mengalami kontraksi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Tahun 2023 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/8/2023).

1. Kondisi pertumbuhan positif ini menjawab kekhawatiran terkait perlambatan ekonomi

Perekonomian Tumbuh Positif, Menko Airlangga Buktikan Kinerja TerbaikMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Tahun 2023 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/8/2023). (Dok. Partai Golkar)

Menurut Menko Airlangga, pertumbuhan positif perekonomian nasional di kuartal kedua 2023 tersebut sekaligus menjawab kekhawatiran akan terjadi perlambatan ekonomi yang terutama sekali diakibatkan oleh penurunan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia seperti CPO dan pertambangan serta akibat perlambatan manufaktur dari negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. 

Capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2023 ditopang dari pertumbuhan positif dari hampir seluruh komponen pengeluaran maupun lapangan usaha. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh kuat, yakni 5,23 persen (yoy) seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat pada masa libur hari raya maupun hari libur lainnya.

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang mencerminkan aktivitas investasi dan realisasi pembangunan infrastruktur Pemerintah mengalami peningkatan menjadi 4,63 persen (yoy) serta konsumsi pemerintah juga mengalami peningkatan menjadi 10,62 persen (yoy). 

Baca Juga: Airlangga: Pesan Senior Soliditas Golkar Harus Tetap Terjaga

2. Pada kuartal kedua 2023, perekonomian secara spasial di seluruh pulau juga tumbuh positif

Perekonomian Tumbuh Positif, Menko Airlangga Buktikan Kinerja TerbaikMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Tahun 2023 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/8/2023). (Dok. Partai Golkar)

Sementara, dari sisi lapangan usaha, seluruh sektor tumbuh positif dan ditandai dengan sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh ekspansif mencapai 15,28 persen (yoy) sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat. Industri manufaktur atau pengolahan yang masih menjadi kontributor pertumbuhan terbesar dengan ditopang oleh kuatnya permintaan domestik juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu dengan share ke PDB mencapai 18,25 persen (yoy). 

Pada kuartal kedua 2023, perekonomian secara spasial di seluruh pulau juga tumbuh positif. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,27 persen, sementara seluruh wilayah di luar Pulau Jawa juga bertumbuh dengan didukung kenaikan investasi dan pembangunan industri. 

“Pada kuartal ketiga nanti kita masih bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama melalui belanja pemerintah, khususnya pada kementerian/lembaga besar di bidang infrastruktur, padat karya, dan pertanian,” ujar Menko Airlangga. 

3. Daya saing perekonomian Indonesia juga tercatat meningkat tajam, dengan menempati posisi ke-34

Perekonomian Tumbuh Positif, Menko Airlangga Buktikan Kinerja TerbaikMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Tahun 2023 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/8/2023). (Dok. Partai Golkar)

Daya saing perekonomian Indonesia juga tercatat meningkat tajam sebagaimana ditunjukkan laporan dari Institute for Management Development (IMD), di mana Indonesia menjadi negara dengan peningkatan peringkat daya saing tertinggi di dunia.

Peringkat daya saing Indonesia meningkat 10 posisi dari rangking 44 pada 2022 menjadi rangking 34 pada tahun ini. Indonesia berhasil memperbaiki peringkat seluruh komponen utama, yakni komponen kinerja ekonomi, pemerintah yang efisien, bisnis yang efisien, dan ketersediaan infrastruktur. 

Selain itu, peningkatan daya saing tersebut juga diikuti dengan prospek pembiayaan investasi Indonesia juga semakin menarik, terutama dengan afirmasi atas sovereign rating Indonesia oleh berbagai lembaga rating internasional. 

“Pertumbuhan kita di akhir 2023 tetap ditargetkan 5,3 persen sesuai dengan APBN dan pengungkitnya ada di kuartal ketiga. Nanti kita akan melihat kontribusi dari sektor pertambangan, SDA, dan kelapa sawit, yang semuanya tergantung harga komoditas. Tapi, ini sekarang mendekati harga normal, yang artinya bisa digenjot dari sisi volume ekspornya dan terkait produk unggulan lainnya seperti produk kimia serta besi-baja,” kata Menko Airlangga. (WEB)

*Artikel ini merupakan kerja sama Partai Golkar dan IDN Times

Baca Juga: Airlangga Temui Pimpinan Ormas Golkar, Dukungan Semakin Kuat

Topik:

  • Ahmad Faisal

Berita Terkini Lainnya