Arsitek Sebut Desain Revitalisasi Monas Telah Diubah dari Aslinya 

Deddy tidak dilibatkan dalam perubahan desain revitalisasi

Jakarta, IDN Times - Pemenang sayembara desain revitalisasi Monas, Deddy Wahjudi menjelaskan, desain untuk revitalisasi Monas yang ia buat mengedepankan konservasi pohon. Sehingga, penebangan pohon tidak pernah masuk ke dalam perencanaan desainnya.

Deddy yang merupakan seorang arsitek juga mengatakan, penebangan pohon di bagian selatan Monas seharusnya tidak dilakukan. Hal itu karena menurut Deddy, desain dapat disesuaikan dengan titik pohon.

"Kita menyesuaikan (desain) di titik pohon itu dan itu sudah biasa kita lakukan di banyak tempat, kita desain seperti itu, jadi kalau kita menemukan titik pohon itu perlu hal khusus yang bisa respons itu," ujar Deddy kepada wartawan, Kamis (30/1).

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta: Revitalisasi Monas agar Mirip Menara Eiffel

1. Deddy tidak dilibatkan dalam perubahan desain revitalisasi kawasan Monas

Arsitek Sebut Desain Revitalisasi Monas Telah Diubah dari Aslinya Revitalisasi Monas (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Deddy juga mengaku, walaupun ia menjadi pemenang sayembara desain kawasan Monas, tapi dia tidak diikutsertakan pada kelanjutan revitalisasi Monas. Dengan demikian, Deddy tidak tahu secara detail perubahan desain yang sekarang menjadi acuan.

"Saya enggak terlalu detail tahu karena memang kan kita enggak ikut di akhir tahun yang lalu. Jadi sebenarnya kalau untuk mengomentari (perubahan desain) itu saya enggak bisa sebetulnya, karena enggak tahu secara detail perubahannya seperti apa," ujar Deddy.

2. Desain asli yang ia ajukan mengedepankan konservasi alam

Arsitek Sebut Desain Revitalisasi Monas Telah Diubah dari Aslinya Monas (IDN Times/Cindi Nopitasari)

Deddy menjelaskan, desain asli yang dia ajukan memiliki tiga hal penting. Salah satunya adalah konservasi alam. Dua hal penting lainnya adalah monumentalitas baru yang dapat membuat orang lebih dekat dengan Monas, dan konsep spirit of conservation.

"Jadi kalau hal tentang monumentalitas baru itu yang kita terjemahkan di dalam konsep sayembaranya adalah memperkuat, mendekatkan manusia kepada monumennya Monas. Kalau sekarang kan kebanyakan orang tahu Monas kan di dalam pagar ya. Nah di proposal kita, orang makin bisa mendekat ke ring yang lebih dalam untuk bisa lebih dekat," jelas Deddy.

3. Proses pengembangan desain revitalisasi Monas harus dipikirkan secara matang

Arsitek Sebut Desain Revitalisasi Monas Telah Diubah dari Aslinya Proyek Revitalisasi Monas (IDN Times/Lia Hutasoit)

Deddy juga mengatakan, proses pengembangan desain revitalisasi Monas harus dipikirkan secara matang dan tidak terburu-buru. Selain itu, ujar Deddy, harus ada komunikasi yang baik antara Sekretarian Negara dan Pemprov DKI Jakarta.

Hal itu karena, pengelolaan sebuah kawasan yang besar seperti Monas perlu pemikiran holistik bukan parsial.

"Jadi harus ada komunikasi yang dilakukan karena banyak stakeholder yang dilibatkan. Jadi harus bersama-sama melihatnya dan ini perlu disampaikan kepada publik, bahwa memang untuk mengelola sebuah kawasan yang besar perlu pemikiran yang holistik, jadi tidak parsial," tuturnya.

Baca Juga: Proyek Dihentikan Pemerintah, Kontraktor Revitalisasi Monas Pasrah

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya