Bangga! Anak Bangsa Gotong Royong Produksi Test Kit PCR COVID-19 Lokal

Test kit PCR COVID-19 akan diproduksi massal

Jakarta, IDN Times - Indonesia sedang mengembangkan proyek test kit Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), untuk diagnosis virus corona atau COVID-19. Proyek ini telah memasuki tahap persiapan produksi massal di PT Bio Farma.

Alat uji RT-PCR atau yang lebih dikenal sebagai PCR adalah golden standard dalam diagnosis infeksi COVID-19. Teknologi ini digunakan untuk mendeteksi SARS-CoV-2, yaitu virus penyebab COVID-19. Caranya dengan mengambil sampel genetika dari rongga hidung atau rongga mulut pasien, yang lebih dikenal bernama swab.

Pengembangan dan produksi test kit PCR buatan Indonesia adalah salah satu proyek dari Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19), bentukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Selain itu, Indonesia Pasti Bisa juga ikut serta dalam mendukung perkembangan proyek tersebut. Indonesia Pasti Bisa adalah gerakan gotong-royong yang diinisiasi East Ventures.

1. Bio Farma akan memproduksi test kit PCR sesuai prototipe TRFIC19

Bangga! Anak Bangsa Gotong Royong Produksi Test Kit PCR COVID-19 LokalINDONESIA TFRIC19 (Dok. Biro Hukum, Kerja Sama, dan Humas BPPT)

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan, Bio Farma akan memproduksi test kit PCR berdasarkan prototipe desain test kit Indonesia TFRIC19, yang dikembangkan Nusantics. Nusantics adalah startup bioteknologi yang bergerak di bidang genetika.

Honesti mengatakan fasilitas produksi Bio Farma siap memproduksi massal test kit PCR. "Saat ini, kapasitas terpasang pabrik Bio Farma di Bandung adalah 15.000 test kit yang dikemas dalam 600 boks per hari," ujar dia melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Senin (20/4).

2. Anak bangsa dengan kompetensi bidang biomolekuler akan terjun langsung dalam proses pembuatan test kit

Bangga! Anak Bangsa Gotong Royong Produksi Test Kit PCR COVID-19 LokalINDONESIA TFRIC19 (Dok. Biro Hukum, Kerja Sama, dan Humas BPPT)

Honesti menjelaskan, prototipe test kit PCR dari Indonesia Nusantics akan diterima dalam waktu dekat. Kemudian, Bio Farma akan memproduksi secara massal dalam jumlah besar, yang akan memanfaatkan fasilitas produksi yang ada di Bio Farma, termasuk proses serta pengujian atau quality control, packaging, dan distribusi.

"Produksi akan menggunakan fasilitas produksi dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang memiliki kompetensi di bidang biomolekuler yang ada di Bio Farma. Jadi bisa dikatakan kit ini adalah 100 persen produksi dalam negeri, oleh putra-putri bangsa Indonesia," ujar dia.

Honesti berharap dengan adanya proyek massal tersebut, percepatan penanganan COVID-19 di tanah air bisa segera terwujud.

Bangga! Anak Bangsa Gotong Royong Produksi Test Kit PCR COVID-19 Lokal(IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: Pengalaman Tes Virus Corona di Jakarta: Menunggu Hasil Hingga 10 Hari

3. Selain menyiapkan SDM, Bio Farma akan menanggung biaya proses produksi test kit PCR

Bangga! Anak Bangsa Gotong Royong Produksi Test Kit PCR COVID-19 LokalINDONESIA TFRIC19 (Dok. Biro Hukum, Kerja Sama, dan Humas BPPT)

Selain menyiapkan SDM, Honesti mengatakan, Bio Farma akan menanggung biaya proses produksi test kit dan menyediakan SDM yang dibutuhkan.

Sementara, dana Rp10 miliar yang digalang gerakan Indonesia Pasti Bisa akan digunakan untuk memenuhi seluruh bahan baku produksi, yang terdiri dari primer, probe, dan mastermix.

Indonesia Pasti Bisa juga akan menggunakan sebagian dana donasi untuk mendukung Bio Farma dalam proses distribusi test kit dari pabrik ke pengguna.

4. Indonesia Pasti Bisa sudah menyalurkan dana donasi Rp5 miliar untuk pembelian bahan baku test kit PCR

Bangga! Anak Bangsa Gotong Royong Produksi Test Kit PCR COVID-19 LokalINDONESIA TFRIC19 (Dok. Biro Hukum, Kerja Sama, dan Humas BPPT)

Sementara, Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan dana senilai Rp5 miliar dari donasi yang digalang Indonesia Pasti Bisa telah dikucurkan untuk pembelian bahan baku, yang dibutuhkan untuk memproduksi 50.000 test kit.

"Semua bahan baku, diperkirakan sudah tersedia di pabrik Bio Farma dalam kisaran dua sampai tiga pekan ke depan," ujar dia.

Willson mengatakan, saat proyek ini dimulai, ada banyak detail tahapan dan proses yang belum terpetakan dengan jelas. Namun, ia yakin Indonesia Pasti Bisa mendukung untuk pembuatan test kit lokal.

5. BPPT berkoordinasi dengan Balitbangkes dan Eijkman untuk pembuatan test-kit

Bangga! Anak Bangsa Gotong Royong Produksi Test Kit PCR COVID-19 LokalINDONESIA TFRIC19 (Dok. Biro Hukum, Kerja Sama, dan Humas BPPT)

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, BPPT melalui TFRIC19 terus memberikan dukungan penuh dalam percepatan produksi test kit PCR tersebut. Pihaknya berkoordinasi dengan Balitbangkes Kemenkes dan Lembaga Biologi Molecular Eijkman, secara serius untuk mendapatkan akses sampel RNA COVID-19 Indonesia.

Hal itu untuk keperluan validasi produk, melengkapi desain dan prototipe test kit PCR yang telah dikembangkan tim Nusantics. BPPT juga semakin yakin produk tes kit PCR buatan dalam negeri segera terwujud, setelah PT Bio Farma menyatakan kesediaan dan kesiapannya.

"Donasi masyarakat melalui gerakan Indonesia Pasti Bisa telah memberikan kekuatan yang luar biasa, untuk mewujudkan test kit PCR dalam negeri, sebagai bagian penguatan kemampuan nasional dalam menangani pandemi COVID-19,” kata Hammam.

https://www.youtube.com/embed/aUrK9HlKpD8

Baca Juga: East Ventures Salurkan Rp5 Miliar untuk Produksi 50.000 Tes-Kit Corona

Topik:

  • Rochmanudin
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya