Kasus COVID-19 Naik 4.798, Lagi-lagi Terbanyak dari DKI Jakarta

Riau menduduki posisi kedua dengan 688 kasus baru

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan, 4.798 orang positif COVID-19 pada Kamis (19/11/2020). Sehingga, kasus COVID-19 di Tanah Air sudah mencapai 483.518.

Lagi-lagi, DKI Jakarta menjadi provinsi yang menyumbang kasus baru harian terbanyak. Tercatat ada 1.185 kasus baru di DKI Jakarta, lalu Riau 688 kasus, Jawa Tengah 444 kasus, Jawa Timur 425 kasus, dan Jawa Barat 394 kasus.

Baca Juga: 17 WNI Dinyatakan Positif COVID-19 Usai Tiba di Jepang, Kok Bisa?

1. Ada 4.265 orang yang sembuh dari COVID-19 hari ini

Kasus COVID-19 Naik 4.798, Lagi-lagi Terbanyak dari DKI JakartaANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Satgas COVID-19 juga mencatat, 4.265 kasus sembuh hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 406.612 atau 84,09 persen dari total kasus.

Provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu Riau 1.002 kasus. Selanjutnya DKI Jakarta 886 kasus, Jawa Barat 440 kasus, Sumatra Barat 400 kasus, Jawa Tengah 333 kasus, dan Kalimantan Timur 239 kasus.

2. Kasus meninggal karena COVID-19 hari ini 97 orang

Kasus COVID-19 Naik 4.798, Lagi-lagi Terbanyak dari DKI JakartaProses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020) (IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati)

Kasus kematian COVID-19 naik 97 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal mencapai 15.600 atau 3,22 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur 16 kasus, DKI Jakarta 14 orang, Jawa Barat 9 kasus, Jawa Tengah 8 kasus, dan Kalimantan Timur 6 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

Kasus COVID-19 Naik 4.798, Lagi-lagi Terbanyak dari DKI JakartaIlustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: Lurah Kena COVID-19, Kantor Kelurahan Petamburan Jakpus Tutup 3 Hari

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya