Kian Meroket, Kasus Positif Virus Corona Dalam Sehari Naik 1.111 

Kasus baru COVID-19 tertinggi di Jawa Timur

Jakarta, IDN Times - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia terus meningkat menjadi 36.406 kasus. Terhitung sejak 11 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga 12 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, terdapat 1.111 kasus baru.

Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus terbanyak hari ini, yaitu 318 kasus baru.

"Angka ini didominasi oleh penambahan kasus di Provinsi Jawa Timur sebanyak 318 kasus," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Jumat (12/6).

Baca Juga: Ada 23 ASN Pemkot Semarang yang Terpapar Virus Corona

1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

Kian Meroket, Kasus Positif Virus Corona Dalam Sehari Naik 1.111 ANTARA FOTO/Fauzan

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini, dengan 93 kasus baru positif COVID-19.

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 424 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 22 kasus
2. Bali 695 kasus
3. Banten 1.157 kasus
4. Bangka Belitung 132 kasus
5. Bengkulu 95 kasus
6. Yogyakarta 262 kasus
7. DKI Jakarta 8.740 kasus
8. Jambi 106 kasus
9. Jawa Barat 2.572 kasus
10. Jawa Tengah 1.876 kasus
11. Jawa Timur 7.421 kasus
12. Kalimantan Barat 267 kasus
13. Kalimantan Timur 373 kasus
14. Kalimantan Tengah 565 kasus
15. Kalimantan Selatan 1.694 kasus
16. Kalimantan Utara 170 kasus
17. Kepulauan Riau 238 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 891 kasus
19. Sumatera Selatan 1.304 kasus
20. Sumatera Barat 671 kasus
21. Sulawesi Utara 644 kasus
22. Sumatera Utara 768 kasus
23. Sulawesi Tenggara 277 kasus
24. Sulawesi Selatan 2.582 kasus
25. Sulawesi Tengah 159 kasus
26. Lampung 153 kasus
27. Riau 120 kasus
28. Maluku Utara 285 kasus
29. Maluku 387 kasus
30. Papua Barat 200 kasus
31. Papua 1.197 kasus
32. Sulawesi Barat 97 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 105 kasus
34. Gorontalo 181 kasus

2. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

Kian Meroket, Kasus Positif Virus Corona Dalam Sehari Naik 1.111 Presiden Jokowi saat mengunjungi Gedung BNPB pada Rabu, 10 Juni 2020 (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 7,6 juta orang

Kian Meroket, Kasus Positif Virus Corona Dalam Sehari Naik 1.111 Warga mengantre di bank makanan di Gereja St. Bartholomew, ditengah wabah virus corona (COVID-19) di Queens bagian Elmhurst, Kota New York, New York, Amerika Serikat, Jumat (15/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid

Mengutip situs worldometers.info, hingga 12 Juni 2020 pukul 15.20 WIB, secara global terdapat 7.609.731 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 2.089.825 kasus.

Dari 7,6 juta kasus itu, 424.084 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 3.852.341 orang.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

Kian Meroket, Kasus Positif Virus Corona Dalam Sehari Naik 1.111 Petugas medis menunggu warga yang akan melakukan test swab COVID-19 pada acara Program BNI Berbagi Swab Test gratis di Jakarta, Rabu (20/5/2020) (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: Pendamping Berpotensi Tularkan COVID-19 ke Anak Penyandang Disabilitas

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya