Selain Hutan dan Lahan, Menteri LHK Sebut Ada Kebakaran Sabana di NTT
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memastikan, upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta kabut asap di Sumatera dan Kalimantan, terus dilakukan pemerintah. Upaya tersebut dilakukan secara berkala oleh tim satuan tugas (Satgas) terpadu.
“Kemarin siang (21/9) dilaporkan hujan turun di Palangkaraya serta sebagian Kaltim (Kalimantan Timur) dan Kalsel (Kalimantan Selatan). Hujan buatan juga terus dilakukan di Riau, mengingat di provinsi ini mengalami dampak asap Karhutla dari provinsi tetangga (Jambi dan Sumsel),” kata Siti seperti dikutip dari laman menlhk.go.id, Minggu (22/9).
Baca Juga: Dampak Karhutla, 50 Persen Aktivitas Ekonomi Kotawaringin Timur Lumpuh
1. Satgas terus melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan
Siti mengatakan sampai saat ini satgas gabungan terus melakukan modifikasi cuaca. Langkah tersebut dilakukan karena musim kemarau masih berlangsung hingga kini.
"Satgas terus berupaya keras melakukan modifikasi cuaca dan water boombing," ujar dia.
Selain modifikasi cuaca, kata Siti, tim pemadam bagian darat juga berupaya memadamkan titik api. "Tantangan pemadaman saat kebakaran terjadi di lahan gambut yang sulit dipadamkan," kata dia.
2. Hutan dan lahan yang terbakar di Sumatera, Kalimantan, dan Papua mencapai 189.444 hektare
Berdasarkan data planologi KLHK, jumlah area terbakar di Sumatera mencapai 84.832 hektare.
"Kalimantan 98.316 hektare, dan Papua atau Papua Barat seluas 6.296 hektare," papar Siti.
Editor’s picks
Dari ketiga pulau tersebut, total area kebakaran hutan dan lahan hingga saat ini mencapai 189.444 hektare.
3. Sebanyak 107 ribu hektare area terbakar di kawasan padang rumput NTT
Menurut Siti, selain hutan dan lahan di Sumatera, Kalimantan, dan Papua, ada beberapa areal di daerah lain yang sedang mengalami kebakaran, di antaranya adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di areal sabana atau padang rumput.
“Jadi sebetulnya kita tidak bicara angka 328.000 hektare terbakar. Perlu juga ditegaskan bahwa 107.000 hektare di NTT merupakan rumput baru di sabana,” ungkap dia.
4. KLHK menyegel 52 perusahaan pemegang izin konsensi
Siti menyebutkan KLHK telah melakukan penegakan hukum pada lingkup kewenangannya. "Dengan penyegelan terhadap 52 perusahaan pemegang izin konsensi, dengan total luas area sekitar 8.931 hektare," ujar dia.
Adapun rincian perusahaan yang telah disegel adalah dua perusahaan di Jambi, delapan perusahaan di Riau, satu perusahaan di Sumsel, 30 perusahaan di Kalbar, sembilan perusahaan di Kalteng, dan dua perusahaan di Kaltim.
Sementara, kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap lima perusahaan terkait dugaan tindak pidana Karhutla yaitu PT SKM (Kalbar), PT ABP (Kalbar), PT AER (Kalbar), PT KS (Kalteng), dan PT IFP (Kalteng).
“Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Polri dan Pemda, mengenai upaya penegakan hukum ini. Tindakan tegas diambil untuk melawan kejahatan Karhutla yang kembali masif terjadi,” kata Siti.
Baca Juga: Dampak Karhutla, Penderita ISPA di Kalteng Capai 3.792 Orang