[UPDATE] COVID-19 di Indonesia Naik 4.512 Kasus Hari Ini

Kematian akibat COVID-19 naik 131 kasus

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan ada 4.512 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Sabtu (1/5/2021). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di Tanah Air mencapai 1.672.880 kasus.

DKI Jakarta menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian virus corona hari ini, dengan 926 orang. Disusul Jawa Barat dengan 754 kasus, Riau 377 kasus, Jawa Timur 231 kasus, dan Bangka Belitung 200 kasus.

1. Tercatat 4.344 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] COVID-19 di Indonesia Naik 4.512 Kasus Hari IniIlustrasi tes usap atau PCR swab test. IDN Times/Arief Rahman

Kendati jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan jumlah pasien yang berhasil sembuh juga bertambah 4.344 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.526.978 orang.

DKI Jakarta mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 793 kasus. Selanjutnya disusul Jawa Barat sebanyak 760 kasus, Riau 333 kasus, Sumatra Barat 333 kasus, dan DI Yogyakarta 330 kasus.

Baca Juga: [UPDATE] Tambah 877.176, Sudah Ada 151 Juta Kasus COVID-19 di Dunia 

2. Sebanyak 131 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] COVID-19 di Indonesia Naik 4.512 Kasus Hari IniProses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020). IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 131 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena COVID-19 menjadi 45.652 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Tengah dengan 20 kasus. Disusul Jawa Timur dengan 19 kasus, DKI Jakarta 15 kasus, Riau 15 kasus, dan Bali 11 kasus.

3. Terbutki, COVID-19 bisa terpapar melalui udara

[UPDATE] COVID-19 di Indonesia Naik 4.512 Kasus Hari IniIlustrasi Swab Test. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: Ribut-Ribut Vaksin Nusantara, Jokowi: Masa Politikus Ngurusin Vaksin

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya