[UPDATE] Naik 6.347, Kasus COVID-19 di Indonesia Capai 678.125

Sudah 20.257 orang di Indonesia meninggal karena COVID-19

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan 6.347 orang dinyatakan positif COVID-19 pada Senin (22/12/2020). Sehingga, total kasus COVID-19 di Indonesia kini telah mencapai 678.125.

DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan jumlah kasus positif harian terbanyak dengan 1.311 kasus. Disusul oleh Jawa Barat 925 kasus, Jawa Tengah 895 kasus, Jawa Timur 706 kasus, dan Sulawesi Selatan 539 kasus.

1. Ada 5.838 orang yang sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Naik 6.347, Kasus COVID-19 di Indonesia Capai 678.125Ilustrasi (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Satgas COVID-19 juga mencatat 5.838 kasus sembuh hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 552.722 atau 81,50 persen dari total kasus.

Provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu, DKI Jakarta 1.379 kasus, Jawa Barat 771 kasus, Sulawesi Selatan 765 kasus, Jawa Timur 594 kasus, dan Jawa Tengah 572 kasus.

Baca Juga: PKS: Kaum Ibu Harus Lebih Dilindungi di Masa Pandemik COVID-19

2. Kasus meninggal COVID-19 naik 172 orang

[UPDATE] Naik 6.347, Kasus COVID-19 di Indonesia Capai 678.125Ilustrasi lahan pemakaman jenazah COVID-19 klaster unit Kristen hanya berjarak lima meter dari jalanan kendaraan ambulans berhenti. IDN Times/Candra Irawan

Kasus kematian COVID-19 naik 172 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal mencapai 20.257 atau 2,98 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di tanah air.

Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu, Jawa Timur 49 kasus, Jawa Tengah 45 kasus, DKI Jakarta 14 kasus, Sumatra Barat 10 kasus, dan DI Yogyakarta 9 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Naik 6.347, Kasus COVID-19 di Indonesia Capai 678.125Ilustrasi pekerja (IDN Times/Dwi Agustiar)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: [LINIMASA-4] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya