PKS: Kaum Ibu Harus Lebih Dilindungi di Masa Pandemik COVID-19

Ibu menjadi kelompok yang paling rentan terpapar COVID-19

Jakarta, IDN Times - Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS Kurniasih Mufidayati mengungkapkan, kasus kematian akibat COVID-19 pada kelompok perempuan di Indonesia menunjukkan proporsi yang lebih tinggi yaitu 57,7 persen dibanding laki-laki yang 43,3 persen.

Melalui data, Mufida juga menyebut kelompok usia produktif 19-45 tahun menjadi yang paling banyak terkena serangan COVID-19 ini yaitu usia 19-30 tahun sabanyak 24,7 persen dan usia 31-45 tahun sebanyak 30,4 persen.

"Disadari atau tidak, kelompok perempuan dewasa atau ibu-ibu menjadi kelompok yang paling rentan terpapar COVID-19 dan juga dengan risiko kematian yang tinggi. Banyak pintu bagi potensi tertularnya ibu dalam pandemik COVID-19 ini," kata Anggota Komisi IX DPR RI itu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12/2020).

1. Dilema ibu mengatasi COVID-19

PKS: Kaum Ibu Harus Lebih Dilindungi di Masa Pandemik COVID-19Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Mufida menambahkan, ibu bisa tertular dari suami maupun anak remajanya yang bekerja atau beraktivitas di luar meskipun ibu tetap di rumah saja. Menurutnya cukup banyak kasus penularan dengan pola ini yang menyebabkan terjadinya klaster keluarga.

Ibu bekerja juga berpotensi terpapar di tempat bekerja atau dalam perjalanan bekerja seperti yang juga banyak terjadi. Ibu juga bisa terpapar COVID-19 saat ke pasar atau berbelanja keluar memenuhi kebutuhan rumah tangga.

"Padahal dilema terbesar bagi ibu apalagi yang memiliki balita adalah ketika dirinya terpapar COVID-19, sulit untuk melakukan isolasi terkendali di tempat isolasi khusus atau di rumah sakit karena harus memberikan perhatian juga kepada balitanya. Sehingga cenderung memilih isolasi mandiri di rumah," ujar Mufida.

Baca Juga: Momen Hari Ibu, Jokowi Kenang Sosok Ibunda yang Selalu Mendoakannya

2. Angka kematian ibu dan anak meningkat selama pandemik

PKS: Kaum Ibu Harus Lebih Dilindungi di Masa Pandemik COVID-19Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 (16/9/2020). IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati

Oleh karena itu, Satgas Penanganan COVID-19 menurutnya harus memberikan perhatian secara khusus pada penanganan pandemik terutama pada kaum ibu dan anak.

"Bahaya yang mengancam ibu dan anak bukan hanya COVID-19. Angka kematian ibu dan anak di beberapa kabupaten/kota mengalami peningkatan saat pandemik ini. Refleksi Hari Ibu harus melahirkan tata laksana khusus penanganan kesehatan terutama COVID-19 pada ibu dan anak," ujar Mufida.

3. PKS meluncurkan Gerakan Nasional PKS Peduli Ibu Sehat

PKS: Kaum Ibu Harus Lebih Dilindungi di Masa Pandemik COVID-19Kurniasih Mufidayati (facebook.com/pg/kurniasihmufidayati.id)

Mufida menyebut pada peringatan Hari Ibu 2020, DPP PKS meluncurkan Gerakan Nasional PKS Peduli Ibu Sehat. Kerena, sehatnya ibu bisa memengaruhi kokohnya keluarga dan pada akhirnya membuat masyarakat kuat.

"Kalau sosok ibu di keluarga kesehatannya terganggu, stabilitas keluarga juga sedikit banyak akan terganggu. Apalagi misalnya seorang ibu terpapar COVID-19. Ada banyak hal kompleks yang akan menjadi persoalan turunan baik bagi keluarga maupun lingkungan sekitar. Sebab itulah PKS hadir dengan gerakan PKS Peduli Ibu Sehat," ujar Mufida.

Baca Juga: Tagar Selamat Hari Ibu Trending di Twitter, Kamu Udah Ngucapin Belum?

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya