[UPDATE] Pasien Sembuh Virus Corona Bertambah 464 Orang, Meninggal 31 

Jumlah kasus sembuh kini mencapai 9.907 orang

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 semakin meningkat. Jumlahnya kini mencapai 9.907 orang. Hal itu terjadi karena per hari ini, Sabtu (6/6), ada tambahan kasus sembuh sebanyak 464 orang.

"Pasien sembuh bertambah 464 orang sehingga menjadi 9.907 orang," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Sabtu.

Data itu terhitung sejak 5 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga 6 Juni 2020 pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: [UPDATE] Rekor, Dalam Sehari Ada 993 Kasus Baru COVID-19 di Indonesia 

1. Kasus meninggal di Indonesia mencapai 1.801 orang

[UPDATE] Pasien Sembuh Virus Corona Bertambah 464 Orang, Meninggal 31 Pasien meninggal dunia diangkat untuk proses pemakaman COVID-19 (Dok.IDN Times/Istimewa)

Yuri juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia telah mencapai 1.801 kasus. Per hari ini, ada penambahan kasus meninggal sebanyak 31 orang.

"Bertambah 31 orang, sehingga total kasus meninggal akumulasinya menjadi .1.802 orang," katanya.

2. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[UPDATE] Pasien Sembuh Virus Corona Bertambah 464 Orang, Meninggal 31 Dok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 6,8 juta orang

[UPDATE] Pasien Sembuh Virus Corona Bertambah 464 Orang, Meninggal 31 Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Arsitektur, Perencanaan dan Pelestarian Universitas Columbia (GSAPP) sehari sebelum upacara kelulusan di Manhattan, Kota New York, Amerika Serikat, pada 15 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Kelly

Mengutip situs worldometers.info, hingga 6 Juni 2020 pukul 15.53 WIB, secara global terdapat 6.866.120 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 1.965.912 kasus.

Dari 6,8 juta kasus itu, 398.535 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 3.362.308 orang.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Pasien Sembuh Virus Corona Bertambah 464 Orang, Meninggal 31 Rapid test di Stadion Maulana Yusuf Serang (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: Pandemik Virus Corona, Jumlah Ibu Hamil Malah Meningkat di Kota Serang

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya