Ketua PWNU Jatim Sebut 53 Prajurit KRI Nanggala-402 Syuhada  

Para prajurit tersebut meninggal dalam bertugas

Malang, IDN Times - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuki Mustamar menyebut bahwa 53 prajurit awak kapal KRI Nanggala 402 mati syahid. Para prajurit terbaik negeri ini itu meninggal saat tengah menjalankan tugas latihan penembakan torpedo di perairan utara selat Bali pada 21 April lalu sebelum akhirnya dinyatakan hilang kontak.

Setelah melakukan upaya pencarian, tim gabungan akhirnya menemukan bahwa KRI Nanggala tenggelam di kedalaman 838 meter. Seluruh awak dan penumpang yang berjumlah 53 orang dinyatakan gugur. 

1. PWNU Jatim anggap prajurit tersebut sebagai syuhada

Ketua PWNU Jatim Sebut 53 Prajurit KRI Nanggala-402 Syuhada  Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar saat berada di Kota Batu. IDN Times/Alfi Ramadana

Dalam pernyataannya usai menghadiri agenda di Kota Batu, KH Marzuki Mustamar menyebut bahwa seluruh prajurit yang gugur tersebut bisa dikategorikan sebagai syuhada. Ia menilai bahwa para prajurit tersebut rela mengorbankan jiwa dan raganya demi menjaga kedaulatan Indonesia. Mereka bahkan masih berjuang di medan tugas hingga titik darah penghabisan dan tak sekalipun mundur.

"Menurut hadis shahih Bukhari, para prajurit ini syahid karena mereka meninggal saat bertugas membela negara," urainya Senin (26/4/2021). 

Baca Juga: Selamat Jalan Pejuang! Ini 53 Prajurit KRI Nanggala-402 yang Gugur 

2. Mati syahid ada dua macam

Ketua PWNU Jatim Sebut 53 Prajurit KRI Nanggala-402 Syuhada  Ilustrasi Kapal Tenggelam (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, pimpinan pondok pesantren Sabilurrosyad, Sukun, Kota Malang itu menambahkan bahwa syahid itu dua macam yakni syahid dunia dan syahid akhirat. Syahid dunia adalah mereka yang mati terbunuh di medan perang. Sementara syahid akhirat adalah orang yang mati saat berjuang membela keluarganya, mati karena tenggelam hingga mati karena pandemik. 

"Untuk syahid dunia, jenazahnya tidak perlu dimandikan dan langsung dimakamkan. Tapi kalau syahid akhirat tetap harus menjalankan prosedur perawatan jenazah seperti normal pada umumnya," tambahnya. 

3. Sama-sama tidak dihisab di akhirat

Ketua PWNU Jatim Sebut 53 Prajurit KRI Nanggala-402 Syuhada  Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar saat berada di Kota Batu. IDN Times/Alfi Ramadana

Sementara itu, meskipun statusnya berbeda, KH Marzuki menjelaskan bahwa hukum akhirat untuk dua jenis mati syahid ini sama yakni tidak dihisab. Untuk itu, mereka yang mati syahid tentu mendapat jaminan tempat terbaik di akhirat.

"Hukum akhiratnya sama - sama nggak dihisab, kecuali ngemplang utang," sambungnya. 

4. Pesantren siap beri beasiswa pada anak-anak prajurit Nanggala 402

Ketua PWNU Jatim Sebut 53 Prajurit KRI Nanggala-402 Syuhada  Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat melakukan sailing pass di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur pada 25 September 2014. (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian luar biasa dari para prajurit KRI Nanggala 402, maka sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur siap memberikan beasiswa bagi anak-anak mereka. Hal itu juga sebagai bentuk dukungan moril untuk keluarga prajurit KRI Nanggala yang gugur saat bertugas. 

"Sejauh ini memang belum berkomunikasi dengan pihak keluarga. Tetapi kami dari ponpes siap memberikan dukungan moril tersebut sebagai bentuk penghormatan, dan rasa terima kasih atas perjuangan mereka," tandasnya. 

Baca Juga: Kehilangan 53 ABK Nanggala-402, TNI AL Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya