Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alumni Pekerja Scam Kamboja Kumpul di Indonesia Buat Penipuan

9F8E4CA4-1F1C-4447-9AD5-F8EBC5F31B9A.jpeg
Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan dengan modus love scamming (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Intinya sih...
  • Korban tergiur dan mentransfer Rp400 juta
  • Korban akhirnya sadar telah ditipu
  • Peran para tersangka

Jakarta, IDN Times - Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan dengan modus love scamming, yang berlanjut pada bisnis pekerjaan online.

Pelaku menawarkan dan mengajak korban untuk bekerja paruh waktu, dengan menjanjikan komisi yang menarik sebesar 10 persen dari modal yang disetorkan oleh korban.

Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon mengatakan, penipuan ini dilakukan oleh tiga tersangka yang saat ini sudah ditangkap. Mereka terdiri dari dua perempuan inisial ORM (36) dan APD (24), dan seorang pria inisial R (29).

Herman mengatakan, ketiganya merupakan alumni pekerja scam di Kamboja. Mereka kembali ke Indonesia dan berkumpul untuk membangun sistem penipuan bermodus love scam.

“Pengakuan tersangka, mereka mantan pekerja scam di Kamboja sejak 2021-2022 kembali ke Indonesia, dan berkumpul awal 2025 dan memulai penipuan ini sejak bulan April 2025,” kata Herman di Polda Metro Jaya, Jumat (4/7/2025).

1. Korban tergiur dan mentransfer Rp400 juta

049D2EAB-41F6-4133-85E0-F5496C7B009E.jpeg
Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan dengan modus love scamming (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kasus ini bermula ketika seorang korban berkenalan dengan pelaku pada akhir Mei 2025 melalui sosial Instagram dengan akun @aaaaya181181818. Setelah berkenalan dan berteman di Instagram, terlapor mengajak chat melalui Whatsapp.

Seiring berjalannya waktu, terlapor menawarkan pekerjaan paruh waktu secara online kepada korban dengan menjanjikan komisi atau keuntungan sebesar 10 persen dari jumlah modal yang disetorkan melalui website https://banggood.info, yang merupakan website palsu.

Setelah korban tertarik, korban mengikuti ajakan pelaku dengan menyetorkan sejumlah uang modal awal, dan selanjutnya korban diberikan modal beserta keuntungan sebagaimana keuntungan yang dijanjikan.

“Karena korban sudah merasakan hasilnya dan merasa mudah, selanjutnya semakin tertarik dan percaya, akhirnya korban mentransfer uang modal yang lebih besar secara bertahap hingga mencapai total Rp423.233.000,” ujar Herman.

2. Korban akhirnya sadar telah ditipu

1C2DC124-DAD4-4522-9444-1CE0A8953536.jpeg
Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan dengan modus love scamming (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Setelah ditransfer oleh korban, pelaku hanya menjanjikan dan menunda-menunda dengan berbagai alasan akan memberikan keuntungan. Akhirnya pelaku sadar telah ditipu karena tidak pernah memberikan modal maupun keuntungan yang telah dijanjikan kepada korban.

“Atas kejadian tersebut korban telah dirugikan, selanjutnya pelapor datang ke SPKT Polda Metro Jaya untuk membuat laporan polisi,” ujar dia.

3. Peran para tersangka

Ilustrasi borgol (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)
Ilustrasi borgol (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Dalam kasus ini, tersangka ORM berperan sebagai penyedia tempat operasional di sebuah apartemen di Jakarta. Selain itu, membuat akun Instagram palsu dengan mencatut influencer Malaysia.

Ia juga menyiapkan rekening penampung, menyiapkan website ‘Banggood’ yang digunakan untuk mempromosikan korban cara bekerja online serta mengatur pembagian keuntungan dan komisi hasil pekerjaan.

Sementara itu, APD mencari korban dengan meminta pertemanan di akun media sosial Instagram dan Facebook untuk bekerja sampingan secara online.

Tersangka R meyakinkan korban mengaku sebagai customer service dengan live chat. Mengarahkan, membujuk dan menjelaskan cara bekerja korban agar bisa naik tingkat sehingga mendapatkan komisi yang lebih banyak.

“Kami mengimbau kepada masyarakat mohon selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas di ruang digital, serta berhati-hati dalam membuka sebuah link yang tidak dikenal serta jangan sembarangan mengisi data diri atau identitas pribadi pada formulir yang tidak ketahui kebenarannya,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us