Anies Sebut Tata Kelola Pemerintahan Indonesia Tidak Optimal

Sebut jadi penyebab Indonesia tertinggal di Asia

Jakarta, IDN Times - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan bertemu para relawan dan pendukungnya di Padang, Sumatra Barat, Sabtu (5/8/2023).

Pada kesempatan itu, Anies Baswedan turut menyampaikan tiga hal di hadapan relawannya. Pertama, Sumatra Barat memiliki tiga sumber daya strategis untuk mendorong Indonesia menjadi bangsa maju.

Anies menyampaikan Sumatra Barat merupakan wilayah sangat potensial karena memiliki sumber daya alam, sumber daya budaya, dan sumber daya intelektual.

"Ketiga sumber daya ini adalah modal yang sangat strategis untuk mendorong Indonesia menjadi bangsa maju,” kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (6/8/2023).

Baca Juga: Anies Singgung Pejabat yang Banyak Tugas, Singgung Luhut Pandjaitan?

1. Indonesia tertinggal karena tata kelola pemerintahan tak optimal

Anies Sebut Tata Kelola Pemerintahan Indonesia Tidak OptimalBacapres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia, Anies Baswedan saat wawancara khusus di acara Real Talk with Uni Lubis, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan Indonesia masih menjadi negara tertinggal di Asia dibandingkan Singapura, Malaysia, Korea Selatan.

Menurut dia, ketertinggalan itu bukan karena Indonesia tidak memiliki kemampuan tumbuh dengan cepat, tetapi faktor tata kelola pemerintahan. Namun, perencanaan dan pelaksanaan pemerintahan belum optimal.

“Bukan karena Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan cepat, tetapi lebih karena faktor tata kelola pemerintahan yang masih tidak optimal dalam hal perencanaan dan pelaksanaan,” kata Anies Baswedan.

Baca Juga: Safari Politik Bareng Anies, AHY Pastikan Demokrat Tak Pindah Koalisi

2. Indonesia butuh perubahan

Anies Sebut Tata Kelola Pemerintahan Indonesia Tidak OptimalBacapres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia, Anies Baswedan saat wawancara khusus di acara Real Talk with Uni Lubis, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Anies menambahkan Indonesia juga membutuhkan perubahan paradigma, khususnya dalam membangun sistem perekonomian yang berbasis keadilan dan kesetaraan.

"Ini sangat sesuai dengan konteks sosial ekonomi masyarakat Minangkabau yang mayoritas adalah pengusaha kecil dan menengah yang membutuhkan kebijakan yang mengakomodasi kebutuhan mereka,” kata Eks Mendikbud itu.

Baca Juga: Petani hingga Seniman Deklarasi Dukung Anies Baswedan Capres 2024

3. Di Bandung, Anies soroti harga pangan mahal

Anies Sebut Tata Kelola Pemerintahan Indonesia Tidak OptimalAnies Baswedan (IDN Times/Aryodamar)

Sebelum bertolak ke Padang, Anies Baswedan lebih dulu menyapa relawan di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023). Dia melakukan berbagai kegiatan, salah satunya jalan sehat bersama kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Di sana, ia memberikan beberapa pandangan sekaligus janji politiknya untuk Pilpres 2024. Ada empat poin dan janji politik yang disampaikan Anies pada simpatisan dan kader PKS ini.

Di antara empat poin ini yang pertama yaitu soal harga pangan terus meningkat. Anies turut mengajak kader PKS untuk turut mengubah kondisi ini dengan Koalisi Perubahan yang turut mengusung dirinya ke Pilpres 2024.

Koalisi Perubahan ini terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS, Partai Umat.

"Kita akan sama-sama menyongsong Indonesia lebih maju dan lebih adil untuk persatuan yang kuat. Sekarang harga mahal. Harga pangan murah atau mahal?" tanya Anies pada peserta jalan sehat.

"Mau diteruskan atau tidak? Kalau mau jadi murah kita dukung perubahan. Kita mau yang termurah," lanjut Anies.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya