Bahlil: Capres 2024 Harus Pandai Rumuskan Ekonomi, Bukan Pidato

Kalau pintar rumuskan ekonomi akan laku

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan kriteria calon presiden (capres) yang dibutuhkan rakyat pada Pemilu 2024.

Menurut Bahlil, capres pada Pilpres 2024 harus mempunyai kemampuan yang baik dalam merumuskan persoalan ekonomi, dan tidak hanya pandai berpidato.

Hal itu menjawab hasil survei Indikator Politik yang secara umum menunjukkan generasi z cenderung menentukan pilihan capres yang bisa membuka lapangan pekerjaan.

“Saya yakini bahwa ke depan capres siapapun juga problemnya di persoalan ekonomi, jadi bukan di pidato-pidato, persoalannya di ekonomi,” kata Bahlil dalam rilis survei Indikator Politik, Minggu (23/7/2023).

Baca Juga: Bahlil: Capres yang Mau Menang Pilpres 2024 Baik-baiklah ke Jokowi

1. Capres 2024 yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan akan laku

Bahlil: Capres 2024 Harus Pandai Rumuskan Ekonomi, Bukan PidatoBahlil Lahadalia, Menteri Investasi dalam sesi "How to Attract and Win Back Your Investors" di FIS 2023. (IDN Times/Herka Yanis)

Bahlil juga mengungkapkan kriteria capres pada Pilpres 2024 harus memiliki kemampuan merumuskan dan merancang ekonomi yang komprehensif dan terukur.

Termasuk, kata Bahlil, membuka lapangan pekerjaan, menahan kenaikan harga bahan pokok, dan menambah pundi-pundi pendapatan negara. Menurut dia, apabila kriteria itu dimiliki maka akan dipilih publik.

“Siapapun presiden yang pandai merumuskan langkah-langkah yang konferensif dan terukur dalam rangka penciptaan lapangan pekerjaan, pengendalian bahan pangan kemudian meningkatkan pendapatan negara pasti akan laku di publik,” kata dia.

2. Capres yang menawarkan ekonomi akan dipilih rakyat

Bahlil: Capres 2024 Harus Pandai Rumuskan Ekonomi, Bukan PidatoBahlil Lahadalia, Menteri Investasi dalam sesi "How to Attract and Win Back Your Investors" di FIS 2023. (IDN Times/Herka Yanis)

Menurut Bahlil, kriteria capres yang akan dipilih rakyat pada Pemilu 2024 adalah yang mampu menawarkan program-program yang baik dalam bidang ekonomi.

“Memang kalau kita lihat capres yang akan didengar dan akan memengaruhi orang, kecenderungan orang memilih adalah capres yang menawarkan ekonomi,” tuturnya.

Baca Juga: Ridwan Hisjam: Jika Airlangga Deklarasi Jadi Capres Maka Tak Perlu Munaslub

3. Bantah Jokowi tidak respons keinginan generasi z terkait pembukaan lapangan pekerjaan

Bahlil: Capres 2024 Harus Pandai Rumuskan Ekonomi, Bukan PidatoBahlil Lahadalia, Menteri Investasi dalam sesi "How to Attract and Win Back Your Investors" di FIS 2023. (IDN Times/Herka Yanis)

Pada kesempatan itu, Bahlil juga membantah Presiden Joko “Jokowi” Widodo tidak pernah merespons keinginan generasi z terkait pembukaan lapangan pekerjaan. Pada sektor investasi, kata dia, Jokowi selalu menekankan agar kementeriannya bisa menghasilan kebijakan hilirisasi demi terciptanya lapangan pekerjaan.

Menurut Bahlil, investasi masuk ke daerah dalam rangka merespons lapangan pekerjaan yang dibutuhkan masyarakat. Di samping itu, Jokowi gencar melakukan pembangunan infrastruktur dalam rangka pemerataan pertumbuhan ekonomi, yang tujuannya untuk menahan migrasi generasi muda dari daerah ke Jakarta.

“Jadi kalau ditanya 'kok kita lambat atau kita tidak merespons apa yang menjadi keinginan anak muda?' Mohon maaf, itu kita gak seperti itu, karena kita melakukan percepatan juga kok,” kata dia.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

https://www.youtube.com/embed/v9alPt4aYTk

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya