Data Pemilih Bocor, Anies: Tanda Kepercayaan Publik ke Pemerintah Turun

Trust publik pada pemerintah harus dikembalikan

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menilai dalam beberapa waktu terakhir telah terjadi penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Menurut dia, ada banyak indikasi yang menunjukkan hal tersebut terjadi apalagi menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.

Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan saat hadir dalam dialog di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

"Kami melihat trust itu mengalami penurunan. Apa indikasinya? Banyak sekali akhir-akhir ini. Apalagi jelang pemilu," kata dia.

Pada kesempatan itu, Anies turut mengomentari peretasan terhadap jutaan data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurut dia, fenomena ini memberikan pesan bahwa telah terjadi penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintah, sehingga ke depannya harus dikembalikan.

"Apalagi muncul data KPU kemarin bocor. Memberikan pesan kepada semua tentang penurunan trust yang agak serius. Ini harus dikembalikan," kata Anies.

Anies juga bicara mengenai banyaknya narasi yang muncul terkait netralitas pemerintah pada Pemilu 2024 yang akan datang. Pemilu yang waktunya hanya berjalan selama enam jam pada 14 Februari 2023 nanti dikhawatirkan oleh banyak pihak.

Menurut Anies, pertanyaan akan adanya potensi terjadi kecurangan itu menandakan tumbuhnya keraguan terhadap negara dalam menyelenggarakan ritual demokrasi lima tahunan tersebut.

"Pemilu yang waktunya hanya enam jam. Itu dikhawatirkan semua orang," ujar dia.

Baca Juga: KPU: Data DPT yang Diduga Bocor juga Dipegang Bawaslu dan Parpol

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya