Indeks Kemacetan Jakarta Naik, Nasdem: Masalah Manajemen Transportasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, mengkritik masalah kemacetan di ibu kota yang semakin parah.
Dia mengatakan, masalah itu terjadi karena arah pembangunan dan manajemen transportasi tidak maksimal.
“Kemacetan hari ini dikarenakan tidak maksimalnya pembangunan dan manajemen transportasi di DKI Jakarta,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023).
1. Beberkan kenaikan indeks kemacetan di Jakarta
Wibi mengungkapkan berdasarkan data TomTom Traffic Index, kemecatan di Jakarta hari ini naik menjadi 53 persen ketimbang Februari 2023 yang hanya 34 persen.
“Terkait permasalahan kemacetan yang dirasakan semakin parah berdasarkan data yang dilansir dari TomTom Traffic Index pada Februari 2023 bahwa kemacetan Jakarta naik dari 34 persen kini menyentuh 53 persen,” kata dia.
Baca Juga: Polda Metro Sebut Pembagian Jam Kerja Bisa Kurangi Kemacetan
2. NasDem klaim belum merasakan efek pembangunan prioritas Heru Budi
Editor’s picks
Selain itu, Wibi juga menyoroti program pembangunan yang dilakukan Pj Gubernur Heru Budi Hartono. Fraksi NasDem, kata dia, belum merasakan efek yang jelas akan program yang dijalankan Heru, termasuk terkait penanggulanan kemacetan dan penanganan resesi.
Soal dampak resesi, dia menyinggung soal jumlah pengangguran yang meningkat. Hal itu dilihat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Dalam catatan tersebut, jumlah pengangguran di Jakarta mencapai 397.623 orang pada Februari 2023.
“Jumlah tersebut naik dibandingkan pada Agustus 2022 yang sebanyak 377.294 orang,” kata dia.
3. Blue print pembangunan Jakarta usai tak lagi jadi ibu kota juga belum jelas
Di samping itu, Wibi menyatakan bahwa Fraksi NasDem juga belum mendapat blue print arah pembangunan Jakarta setelah nanti tidak lagi menjadi ibu kota.
“Sampai dengan hari ini kami belum mendapatkan blue print yang jelas arah pembangunan kota Jakarta seluruhnya kedepan Pasca perpindahan Ibukota ke IKN,” tuturnya.
Baca Juga: Heru Usul Bagi Jam Masuk Kerja Dibagi Dua untuk Kurangi Macet Jakarta