Mimpi Shane Lukas Jadi Militer Pupus Usai Terlibat Kasus Mario Dandy

Lukas ceritakan itu di persidangan

Jakarta, IDN Times - Terdakwa Shane Lukas menceritakan mimpinya untuk masuk di akademi militer (akmil) harus pupus karena terseret kasus penganiayaan terhadap David Ozora oleh Mario Dandy Satrio. 

Demikian diungkapkan Shane Lukas dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2023).

Hal itu bermula saat Kuasa Hukum Shane Lukas, Happy SP Sihombing bertanya mengenai orangtuanya.

“Terakhir terdakwa menyinggung soal orangtua sebelum kejadian ini, apa pekerjaan orangtuamu?" tanya Happy.

Shane menjawab bahwa ayahnya, Tagor Lumbantoruan tidak memiliki pekerjaan. Ia hanya bekerja serabutan, terkadang membantu orang untuk berdagang. Oleh karena itu, ia terpaksa harus menjadi pengendara ojek online demi membantu keluarganya.

“Misalnya ada yang jual baju, dia bantu jual. Gak ada pekerjaan tetap, cuma bantu-bantu saja. Saya yang ngebantu nge-Gojek gitu,” jawabnya.

Shane juga membantu untuk membayar kontrakan tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya.

“Saya sama Ayah itu sudah kayak teman, karena Ibu sudah tidak ada. Saya mencoba menghibur Ayah karena kesepian,” tutur dia.

Happy pun mempertegas dengan menanyakan, di mana keberadaan Ibu Shane Lukas.

“Kebetulan saya baru kehilangan Ibu dua tahun lalu. Saya melihat langsung di depan mata saya, terlindas truk di situ saya melihat Bapak saya merasa sedih (sambil menangis). Setiap malam Bapak saya cuma bisa.. (menangis lagi) ya, gitu lah merenungi saja,” ucap Shane sambil menangis.

Selama ini, Shane mengaku berusaha untuk mengangkat derajat orangtuanya dengan bekerja menjadi pengendara ojek online.

“Saat itu saya cari cara gimana caranya kuliah, tapi tidak perlu pakai uang, makanya saya berusaha untuk ikut pendidikan akmil,” ucapnya.

Untuk meraih mimpinya menempuh pendidikan di akmil, Shane Lukas mengaku berlatih fisik dan mental setiap pagi, siang hingga sore. Namun, semua itu sia-sia ketika terjerat kasus hukum.

Bahkan sebelum kejadian, ia sudah berniat untuk memasukkan berkas ke panitia daerah untuk seleksi akmil.

“Kemarin, malam itu (sebelum penganiayaan) mau naruh berkas ke sub panda (panitia daerah). Cuma kejadian ini terjadi apa boleh buat, Pak,” katanya.

Baca Juga: Sahabat: Shane Lukas Sederhana dan Jadi Tulang Punggung Keluarga

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya