Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Amirulhaj Tinjau Persiapan Puncak Haji di Armuzna, Menag Jajal Kasur

Ketua Amirulhaj yang juga Menteri Agama Nasarudin Amir saat meninjau tenda-tenda jemaah di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Senin petang (2/5/2025). (Media Center Haji 2025)
Intinya sih...
  • Tim Amirulhaj meninjau persiapan jelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armunaz), Makkah, Arab Saudi.
  • Persiapan di Armuzna sudah berjalan baik dan hampir 100 persen siap. Amirulhaj berharap masyarakat Indonesia turut mendoakan agar pelaksanaan puncak haji berjalan baik.
  • Amirulhaj mengingatkan agar jemaah disiplin selama persiapan dan pada saat pelaksanaan puncak haji serta tidak keluar tenda karena cuaca panas ekstrem.

Makkah, IDN Times - Amirulhaj yang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau persiapan jelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armunaz), Makkah, Arab Saudi, Senin (2/5/2025) sore.

Tim Amirulhaj mengecek langsung tenda-tenda untuk jemaah haji di Arafah dan Mina beserta fasilitasnya, seperti mencoba beberapa kasur jemaah, bantal, dan selimut. Mereka juga memeriksa fasilitas lain seperti toilet.

Menag mengatakan secara umum persiapan di Armuzna sudah berjalan baik dan hampir 100 persen siap.

1. Amirulhaj sebut persiapan di Armuzna sudah berjalan baik

Amirulhaj saat menjajal kasur di tenda jemaah di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Senin petang (2/5/2025). (Media Center Haji 2025)

Menag mengatakan persiapan di Armuzna secara keseluruhan sudah baik, tinggal menunggu pelaksanaan puncak haji.

"Kami dari Mina sekarang kami di Arafah mengecek bersama dengan anggota Amirulhaj, alhamdulillah persiapan-persiapan ini sudah selesai, jadi kita tinggal menunggu hari H-nya," ujar dia, di Arafah, Senin petang.

"Kemudian juga termasuk sampai kepada bantalnya spreinya, memang agak kecil, tapi ini kan tidak nginap (Arafah), hanya setengah malam dan cukup untuk rebahan-rebahan, kemudian airnya, AC-nya, lalu lampunya kemudian juga fasilitasnya, termasuk taman-tamannya," sambungnya.

Amirulhaj berharap masyarakat Indonesia, termasuk jemaah haji, juga turut mendoakan agar pelaksanaan puncak haji berjalan baik dan lancar. Dia juga mengajak kepada semua jemaah haji agar tidak hanya mendoakan untuk diri sendiri dan keluarganya, tetapi juga mendoakan untuk kebaikan bangsanya. 

"Jadi kita sudah melihat alhamdulillah sudah selesai semuanya tinggal menunggu tamunya. Jadi mohon doanya pada setiap warga bangsa masyarakat Indonesia, agar jemaah haji Indonesia ini sukses menjalankan haji makbul dan mabrur, ya. Kita saling mendoakan. Di Arafah ini adalah insyaallah doanya akan makbul, dan di sini kita akan mengajak jemaah bukan hanya mendoakan keluarga, dirinya, tapi juga mendoakan bangsa dan warga masyarakat dan dunia sekaligus," kata dia.

2. Tenda-tenda akan terlihat indah pada malam hari

Ketua Amirulhaj yang juga Menteri Agama Nasarudin Amir saat meninjau tenda-tenda jemaah di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Senin petang (2/5/2025). (Media Center Haji 2025)

Menag menyebutkan tidak ada perbaikan berarti untuk persiapan di Armuzna, hanya bagian dekorasi untuk menambah suasana tenda-tenda jemaah menjadi lebih nyaman.  

"Ya sekarang ini tinggal dandanan dekorasi-dekorasinya, kalau seperti tahun-tahun yang lalu memang ada lampu-lampunya. Ini sudah mulai dipasang lampunya, jadi malam-malam ini nanti akan sangat indah kelihatan," katanya.

Amirulhaj juga kembali mengingatkan kepada jemaah agar disiplin selama persiapan dan pada saat pelaksanaan puncak haji. Amirulhaj juga mengingatkan agar jemaah tidak keluar tenda selama di Armuzna, karena cuaca panas ekstrem membahayakan jemaah.  

"Imbauan kepada jemaah kita itu agar tetap mendisiplinkan dirinya, terutama dari segi waktu. Dan saya mengingatkan bahwa di padang Arafah ini kita tidak boleh mencabut rumput, tak boleh membunuh nyamuk, tak boleh menutup kepala bagi laki-laki, dan tidak boleh menyisir, tak boleh membuat kegaduhan, dan apalagi ini nanti panasnya lebih 50 derajat celsius," kata dia.

"Jadi ada instruksi dari pemerintah Saudi Arabia tanggal hari H-nya itu jam 10 sampai jam 4 itu tidak boleh keluar kemah. Kemudian juga tidak boleh naik ke Jabal Rahmah jam 10 sampai jam 4, dan mungkin nanti ada penjaga-penjaga kalau mau ya seperti itu," sambungnya.

Amirulhaj juga mengingatkan agar jangan sampai tertinggal bus pada saat di Arafah menuju Muzdalifah dan Mina. Ikuti imbuan-imbauan dari petugas haji, dan tetap menjaga citra baik masyarakat Indonesia pada saat ibadah haji.

"Tapi saya mengimbau kepada masyarakat Indonesia karena mobilitas kita sangat banyak, sangat cepat, lebih baik menghindari pergerakan-pergerakan jauh dari kemah. Nanti ketinggalan bus itu repot, nanti jadinya semuanya akan repot kalau satu orang saja ketinggalan, kan gak mungkin meninggalkan satu orang," kata dia.

"Tapi insyaallah pengakuan dari pemerintah Saudi Arabia, jemaah yang tertib paling santun, paling sedikit pelanggarannya selama ini adalah Indonesia. Mari kita pertahankan prestasi itu semoga masyarakat Indonesia betul-betul konsisten," imbuhnya.

3. Tanggapan Amirulhaj soal masukan dari Timwas DPR

Ketua Amirulhaj yang juga Menteri Agama Nasarudin Amir saat meninjau tenda-tenda jemaah di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Senin petang (2/5/2025). (Media Center Haji 2025)

Terkait masukan dari Tim Pengawas (Timwas) DPR soal kasur yang dianggap tidak manusiawi karena terlalu mepet di Arafah, Menag menyebut, hal itu sudah diperbaiki. Dia berharap jemaah nanti merasa nyaman saat berada di tenda, sehingga lebih khusuk selama puncak haji di Armuzna. 

"Ya ini baru kita (benerin). Jadi ukuran kita cukup, saya sudah coba tadi dan bersama pak kiai itu kan bukan dipakai nginap bermalam-malam, ini hanya setengah malam, sebentar dipakai untuk rebahan," ujar dia.

Menag menyebut kasur di Mina lebih nyaman ketimbang di Arafah, karena memang di Arafah hanya untuk singgah, bukan untuk bermalam.

"Kemudian juga yang perlu mungkin diperhatikan itu di Mina, karena di situ bermalam tapi kita bisa pastikan bahwa tempat tidur di Mina itu lebih baik daripada yang ini (di Arafah), kan ini kan lebar-lebar, gak untuk tiduran juga, tapi dipakai untuk foto-foto di sini, atau pakai untuk duduk ngaji, berdoa, kan tidak lama di sini, hanya semacam transit sampai jam-jam tertentu, kita berangkat ke Muzdalifah, dan yang murur itu langsung ke Mina," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us