TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KCI Pastikan Sistem Tiket Elektonik KRL Normal Sore Ini

Pemeliharaan sistem tiket elektronik KRL selesai siang ini.

IDN Times/Afriani Susanti

Jakarta, IDN Times - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memastikan pemeliharaan sistem tiket elektronik kereta rel listrik (KRL) selesai siang ini, Senin (23/7).

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Vice President (VP) Corporate Communication Eva Chairunisa.

"Ya, benar, mudah-mudahan sesuai rencana siang ini sudah selesai sehingga secara bertahap pada beberapa stasiun sudah bisa lagi menggunakan tiket elektronik," kata Eva seperti dikutip Antara.

Jika selesai siang ini, Eva mengatakan, maka target pulih secara keseluruhan pada 79 stasiun di Jabodetabek sudah bisa digunakan pada sore ini (23/7). "Mudah-mudahan. Mohon doanya saja," katanya.

Baca juga: Bongkar JPO di Bundaran HI, Anies: Biar Patung Selamat Datang Terlihat

1. Layanan tiketing kacau sejak pagi

IDN Times/Afriani Susanti

Pemeliharaan pada sistem tiket elekronik yang dimulai digunakan sejak Juli 2013, sudah mulai dilakukan sejak Sabtu (21/7). Pada akhirnya pekan, pengguna KRL terpaksa antre panjang untuk mendapatkan Tiket Harian Berjamin (THB) di loket-loket stasiun.

Sebelumnya, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengungkapkan, pemeliharaan sistem tiket elektronik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) diperkirakan selesai siang ini.

"Saya dapat info, siang ini sistem bisa selesai (pemeliharaannya). Mudah mudahan sore sudah bisa lagi," katanya.

Penegasan tersebut disampaikan menanggapi kacaunya layanan tiketing PT KCI di 79 stasiun pada Senin pagi di Jabodetabek karena upaya mitigasi dari pemeliharaan sistem tiketing elektronik.

Akibatnya dan sebagai gantinya penumpang harus mengantre di loket stasiun untuk membeli tiket kertas seharga Rp3 ribu untuk sekali perjalanan hingga stasiun terjauh.

Baca juga: Cerita Pengguna KRL Jabodetabek Antre Tiket dari Subuh

2. PT KCI seharusnya menerapkan SOP kondisi darurat

IDN Times/Afriani Susanti

Djoko mengatakan, apa yang dilakukan PT KCI, bukan sekedar perbaikan, tetapi juga peningkatan sistem dengan kapasitas yang lebih besar. "Tiket elektronik itu kan berlaku sejak Juli 2013. Jadi, memerlukan pemeliharaan," katanya.

Selain itu, kata Djoko, apa pun sistemnya pasti memiliki keterbatasan. "IT (teknologi informasi) bukan segalanya," katanya.

Hanya saja, menurut dia, PT KCI memang harus menyiapkan tambahan standar prosedur operasi untuk kondisi darurat.

Salah satu caranya adalah selain sosialisasi yang cukup, juga hendaknya disiapkan petugas jemput pola sebagai penjual tiket pengganti (kertas) kepada penumpang layaknya di gerbang-gerbang tol sehingga hal ini bisa mengurangi antrean.

"Tapi, tentu tidak mudah dengan penumpang KCI saat ini yang sudah tembus 1 juta per hari," katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya