Sekjen KIPP: Harga Kursi Caleg Bisa Capai Rp5 Miliar
Kursi mahal, caleg pun mencari uang agar balik modal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Kaka Suminta menilai praktik politik uang muncul karena ada ketidakpercayaan diri calon legislatif. Politik uang dipilih sebagai jalan pintas untuk meraih kemenangan di pemilihan umum.
“Politik uang itu bagian dari ketidakpercayaan diri kita sendiri,” kata Kaka dalam diskusi di Media Center Bawaslu, Senin (8/10).
1. Ada ketidakpercayaan diri pada proses yang berjalan
Kaka Suminta mengatakan, ketidakpercayaan diri itu bisa muncul juga kepada proses pemilu yang sedang berjalan. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat biaya menuju kursi legislatif sangat mahal.
‘Maka perlu untuk membangun kepercayaan diri dan budaya percaya pada proses tersebut. Perlu membangun kepercayaan tersebut agar tidak ada lagi politik uang,” ucapnya.
Baca Juga: Bantuan Bencana Palu Rawan Politik Uang, Begini Kata Bawaslu
Baca Juga: Politik Uang Masih Marak Tapi Tak Lagi Efektif, Kenapa?