Sore-Sore Berkah: Bersuka Cita pada Hari Kemenangan di Tengah Pandemik
Menampakkan kebahagiaan sebagai syiar agama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hari raya adalah hari yang istimewa, dalam Islam memiliki dua hari raya. Yakni hari yang dirayakan setelah melaksanakan rukun Islam yang keempat atau Hari Raya Idul Fitri. Kedua, hari yang dirayakan bertepatan ketika sebagian kaum muslimin yang lain menunaikan rukun Islam kelima, yakni ibadah haji ke Baitullah bagi orang-orang yang mampu, atau dikenal sebagai Hari Raya Idul Adha.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, perayaannya tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Lantaran adanya pandemik COVID-19, namun kita tetap bersuka cita merayakan hari kemenangan di rumah saja. Mari simak pembahasan bersama ustaz Muzammil Hasballah dalam Sore-Sore Berkah by IDN Times.
Baca Juga: Tips Melaksanakan Salat Idul Fitri Agar Aman dari COVID-19
1. Kebahagiaan baru pada hari kemenangan
Muzammil mengatakan, Ibnu Arabi Hutahala pernah berkata hari raya disebut hari "Ied", karena di hari ini senantiasa kembali setiap tahunnya dengan kebahagiaan yang baru di hari raya.
Kebahagiaan yang didapatkan karena ketaatan kepada Allah SWT, setelah kita melakukan ibadah dan rasa syukur yang seutuhnya karena takwa dan amal saleh kita.
Dalam QS Yunus ayat 58 Allah SWT berfirman,
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan'.”
Baca Juga: 5 Sunah yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum dan Sesudah Salat Idul Fitri