Ahok: Sistem e-Budgeting akan Baik Jika yang Kelola Bukan Maling!
Anies anggap sistem e-budgeting masih belum cukup pintar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, mengatakan bahwa inti dari adanya sistem e-budgeting adalah untuk membuat publik tahu pengeluaran APBD DKI Jakarta.
Ahok, sapaan akrab Basuki, mengungkapkan hal itu sebagai respons untuk pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang cenderung menyalahkan sistem e-budgeting. Anies merasa, sistem e-budgeting masih belum terlalu pintar untuk diaplikasikan.
"Aku tidak mau berkomentar, sudah lupa, yang pasti karena e-budgeting semua orang tahu pengeluaran APBD DKI," kata Ahok kepada wartawan di Jakarta, Kamis (31/10).
Baca Juga: Usai Heboh Anggaran Lem Aibon, PSI Disemprot Wakil Ketua Komisi A
1. Anies anggap sistem e-budgeting DKI masih belum cukup pintar
Anies mengatakan, sistem e-budgeting yang diterapkan oleh pemerintah DKI tidak memiliki kepintaran cukup untuk memetakan anggaran. Sehingga, menimbulkan rincian anggaran yang janggal.
Menurut Anies, jika pengecekan masih gunakan sistem manual, maka akhirnya akan selalu berulang ditemukan masalah serupa
"Kalau ini adalah smart system, dia bisa melakukan pengecekan, verifikasi, bisa menguji. Saat ini sistem digital, tapi masih mengandalkan manual untuk verifikasi, sehingga kalau mau ada kegiatan-kegiatan, akhirnya jadi begini ketika menyusun RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah)," kata Anies seperti dikutip dari Antara, di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/10).
Baca Juga: PSI Disemprot karena Lem Aibon, Formappi: Aneh Kenapa DPRD Tidak Suka