TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Nakes: Belum Pulang Sejak Awal Pandemik COVID-19 Hingga Sekarang

Rio terpaksa berpisah dengan anaknya yang baru lahir

Perawat COVID-19 di RSPP (Dok. RSPP)

Jakarta, IDN Times - Sudah delapan bulan lebih Tanah Air dilanda bencana non-alam, pandemik COVID-19. Hari demi hari, jumlah orang yang terpapar SARS-CoV-2 itu terus bertambah. Kini, jumlahnya sudah 440.569 kasus, dengan 372.266 orang sembuh dan 14.689 lainnya meninggal dunia.

Walaupun pemerintah dan masyarakat dibuat kalang kabut, tapi semangat tenaga kesehatan atau nakes untuk terus berjuang melawan pandemik tak pernah surut. Seperti dialami Rio, perawat yang bertugas di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) Extension Modular COVID-19.

"Tenaga medis itu sejak awal sudah disumpah, jadi siap untuk melaksanakan tugas pada masa-masa sulit seperti sekarang pandemik," kata Rio kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Selasa (10/11/2020).

Baca Juga: RI Telah Kehilangan 150 Dokter dan 103 Perawat akibat COVID-19

1. Rio terpaksa berpisah dengan buah hatinya yang baru lahir sejak awal pandemik

Perawat COVID-19 di RSPP (Dok. RSPP)

Keluarga sempat khawatir dengan tugas Rio menangani pandemik COVID-19. Apalagi, sang buah hati baru saja lahir dan melengkapi kebahagiaan rumah tangga yang sudah dibangun dua tahun bersama sang istri.

Berdedikasi sebagai pahlawan pandemik, pria 29 tahun ini rela berpisah dengan keluarga kecilnya. Ia sudah delapan bulan tinggal di rumah sakit tempatnya bekerja.

"Saya pisah sama keluarga dari awal pandemik sampai sekarang," kata dia.

Untuk mengobati kerinduan dengan keluarganya, Rio rutin melakukan sambungan video call dengan istri dan anaknya. Momen ini menjadi kesempatan dia untuk saling bercerita selama berpisah akibat pandemik.

Tak hanya Rio, semua nakes di RSPP Extension Modular COVID-19 juga mengalami pengalaman yang sama. Mereka terpaksa berpisah dengan keluarganya demi berjuang di garda terdepan dalam penanganan pandemik.

2. Kesembuhan pasien meruntuhkan duka penanganan COVID-19

Seorang pasien dengan penyakit virus korona (COVID-19) berbaring di tempat tidur di University Hospital Medical Center Bezanijska kosa di Belgrade, Serbia, Sabtu (25/7/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Kekhawatiran terpapar virus SARS-CoV-2 tentu dirasakan Rio dan teman-temannya. Namun, rasa optimistis di dalam dirinya begitu besar dan membuatnya semangat menjalani tugas mulia ini.

Tugas sebagai perawat tentu ada suka dan duka. Melihat pasien virus corona sembuh dan bisa beraktivitas normal kembali, menjadi hal yang membahagiakan buat Rio dan teman-temannya. Dukanya, tentu tidak lah sedikit.

"Suka banget kalau pasien itu sembuh, bisa kembali ke keluarga, bisa beraktivitas normal lagi," ucap Rio.

3. Rio pernah mengevakuasi pasien COVID-19 melalui jalur udara

Perawat COVID-19 di RSPP (Dok. RSPP)

Ada sebuah momen yang sulit Rio lupakan sejak pertama bertugas menangani pandemik hingga sekarang. Momen itu terjadi sekitar dua bulan lalu, saat Rio menjemput pasien COVID-19 yang berada di wilayah Sumatra menggunakan Medivac Air Ambulance atau pesawat.

"Untuk melakukan itu (evakuasi jalur udara), kita menyiapkan peralatan, karena kalau COVID-19 kita gak tahu bisa terjadi apa saja pada pasien," ungkap Rio.

Sebelum menjemput, Rio bersama timnya menyiapkan segala peralatan medis sesuai standar. Rio juga tentunya menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap atau APD level III. Bukan hanya nakes, pilot dan kru pesawat juga memakai standar APD yang sama.

Baca Juga: [LINIMASA-4] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya