TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prakiraan Cuaca BMKG Disebut Meleset, Menristek: Itu Dampak TMC

Menristek sebut empat instansi pahlawan cuaca

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Jakarta, IDN Times - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menanggapi kontroversi melesetnya prakiraan cuaca ekstrem di Jabodetabek dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Bambang mengatakan pengaruh operasi Teknologi Manipulasi Cuaca (TMC) yang beberapa waktu lalu dilakukan, untuk menghindari terulangnya banjir di Jabodetebek dan Banten. Menurut dia cuaca yang terjadi pada awal Januari, hanya cenderung mendung atau bahkan rintik hujan disebabkan adanya operasi TMC.

“Tanpa kita sadari, cuaca mendung, kadang sedikit rintik hujan, itu semua adalah sebuah karya anak bangsa, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC),” ujar Bambang melalui keterangan tertulis, Selasa (14/1).

Baca Juga: Prediksi Cuaca Sering Meleset, BMKG Diledek Kalah dari Pawang Hujan

1. TMC dapat mencegah hujan intensitas tinggi masuk ke wilayah rawan banjir

Ilustrasi hujan (IDN Times/Rochmanudin)

Bambang menjelaskan, operasi TMC merupakan langkah berbasis teknologi untuk mencegah hujan dengan intensitas tinggi masuk ke kawasan rawan banjir seperti di Jabodetak dan Banten. Menurut dia hal itu bertujuan menghindari banjir besar seperti yang terjadi awal Januari lalu.

“Bayangkan kalau tidak dilakukan TMC, hujan intensitas tinggi terus menerus terjadi selama cuaca ekstrem, seperti terjadi pada tahun baru 2020,” ujar dia.

2. TMC melibatkan empat instansi dengan cara bahu membahu

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. (IDN Times/Ayu Afria)

Bambang menjelaskan, operasi TMC melibatkan empat instansi secara bahu-membahu. Empat Instansi tersebut adalah BMKG, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI AU.

Ia menjelaskan BMKG berperan sebagai penyedia analisa data cuaca dan radar dari stasiun meteorologi untuk prakiraan cuaca serta memberikan data awan dan angin.

BPPT sebagai penyedia teknologi menyediakan ahli TMC. Sedangkan, BNPB berperan sebagai ketua pelaksana penanggulangan bencana menyediakan sarana dan prasarana penanggulangan bencana.

“TNI AU sebagai penyedia alat transport berupa pesawat dan pilot, mengangkut peralatan dan bahan TMC,” tutur Bambang.

3. Empat instansi yang melakukan TMC disebut sebagai pahlawan cuaca

Ilustrasi hujan (IDN Times/Rochmanudin)

Bambang menjelaskan, dengan kerja cepat tanggap empat instansi tersebut, banjir yang sempat melanda Jabodetabek dan Banten pun dapat diatasi. Selain itu, dengan penanggulangan bencana, maka kerugian yang lebih besar juga dapat dihindari.

“Selamat bertugas para pahlawan cuaca, semoga kerja kerasmu mendapat balasan hadiah dari Allah SWT,” kata dia.

4. Mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid sebut prakiraan cuaca BMKG sering meleset

Mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Ketua MPR 2004-2009 Hidayat Nur Wahid mengomentari prediksi cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Ia mengatakan, BMKG belakangan sering meleset dalam memprediksi cuaca.

Bahkan, politikus senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebutkan, ramalan cuaca BMKG sering bertolak belakangan dengan cuaca yang terjadi.

"Untuk wilayah yang diramalkan akan mengalami cuaca hujan ekstrem justru tidak hujan sama sekali," cuit Hidayat di akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Minggu (12/1).

Baca Juga: Diledek Kalah dari Pawang Hujan soal Prediksi Cuaca, Ini Respons BMKG

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya