Sampah Jakarta 2 Hari Setara Borobudur, Warga Olah Sampah Sendiri Dong
Mulailah bertanggung jawab atas sampah yang kita hasikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sampah bukan hanya tanggung jawab industri sebagai produsen, atau pun pemerintah sebagai pembentuk regulasi. Founder Waste4change, Mohamad Bijaksana Junerosano menyampaikan hal tersebut dalam acara "Komitmen Unilever dalam Mengatasi Masalah Sampah Plastik". Menurutnya, sampah adalah tanggung jawab dari semua pihak.
"Masyarakat juga memegang peran yang sama besarnya dengan produsen dan pemerintah," ujar yang lebih akrab dipanggil Sano di Jakarta pada Rabu (31/7). Dalam acara tersebut, ia juga mengungkap berbagai cara masyarakat agar dapat aktif ikut serta mengolah sampah.
Seperti apa caranya?
Baca Juga: Surabaya Bisa Kelola Sampah dengan Anggaran Minim, Jakarta Bisa?
1. Ubah pola berpikir "nothing in my backyard"
Konsep "nothing in my backyard" dalam konteks sampah yaitu anggapan bahwa "yang penting sampah tidak ada di hadapan dan di belakang rumah saya." Sano mengtakan masyarakat cenderung hanya peduli dengan lingkungan terdekatnya atau bahkan rumahnya saja. Jika sampah tersebut sudah dibuang dari rumah atau lingkungan mereka, masalah pun dianggap selesai.
Namun, kata Sano, sampah yang mereka hasilkan tidak begitu saja menghilang. Sampah -sampah setiap harinya hanya berpindah tempat dan berakhir menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Jakarta aja 7.000 sampai 7.500 ton, ya. Jakarta, our capital city, ibu kota kita, itu per dua hari bisa membangun satu Candi Borobudur, setahun Jakarta menyumbang 135 Candi Borobudur sampah tuh, gede banget" ungkap Sano.
Baca Juga: Sampah di Tangsel Overload, Airin Akan Buat PLTSA Pertama di Indonesia
Baca Juga: Yuk Dicoba, 3 Cara Sederhana untuk Kurangi Sampah Plastik
Selain masyarakat, pemerintah dan pihak industri juga harus ikut serta secara aktif memperhatikan, mengawasi, serta mendukung pengolahan sampah yang benar. Sinergitas yang baik harus terjadi antarsemua pihak.
Bukan waktunya lagi untuk terus menyalahkan dan mengoper tanggung jawab. Mulai dari rumah dan diri kita dulu yuk!