TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sulit Kontrol Vaksinasi di Daerah, Menkes: Ada Daerah yang Gak Cepat

Daerah diminta priorotaskan lansia untuk divaksinasi

Vaksinasi sopir dan driver ojek online di Tangerang (ANTARA FOTO/Fauzan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kemenkes tidak bisa mengontrol pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di daerah-daerah. Hal itu karena otonomi daerah menyebabkan stok vaksin COVID-19 yang sudah sampai di daerah menjadi milik wilayah tersebut.

"Nah masing-masing daerah kan beda nih behavior-nya, ada yang kerjanya gercep (gerak cepat), ada yang gak," ujarnya dalam acara Forum Diskusi Bersama Menkes secara virtual, Minggu (18/4/2021).

Baca Juga: Vaksinasi Lancar tapi Erick Thohir Mengaku Tak Senang, Ada Apa?

1. Prioritas vaksinasi setiap daerah berbeda-beda

Ilustrasi vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Menkes Budi menjelaskan, daerah-daerah memiliki prioritas vaksinasi. Misalnya DKI Jakarta yang menjadikan lansia sebagai kelompok prioritas vaksinasi.

"Ada lansia, ada yang prioritasnya berdasarkan hal-hal lain, agak sulit karena gak 100 persen di bawah kekuasaan kita (Kemenkes)," katanya.

2. Pemda diminta prioritaskan lansia untuk divaksinasi

Petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 untuk warga lanjut usia (lansia) yang berusia 104 tahun di RS Vania, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/3/2021). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Budi berharap pemerintah daerah (pemda) untuk lebih memprioritaskan lansia untuk divaksinasi. Hal itu berdasarkan dengan kerentanan kematian yang tinggi pada lansia apabila terinfeksi COVID-19.

"Satu dari tiga lansia yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 meninggal, di rumah sakit rata-rata kematian lansia mencapai 32 persen, sedangkan non-lansia 14 persen," katanya.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 Menipis, Menkes Atur Prioritas Vaksinasi untuk Lansia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya