Tiga Alasan PSBB Harus Berakhir Versi Survei LSI Denny JA
Cost ekonominya akan semakin tinggi jika PSBB dilanjutkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menganggap bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah Indonesia harus berganti ke era new normal atau kenormalan baru. Selain adanya keberhasilan PSBB, LSI Denny JA juga menilai new normal bisa membuat Indonesia memiliki kondisi lebih baik secara kesehatan masyarakat dan juga kondisi ekonomi.
"Data nasional menunjukkan bahwa jumlah tambahan kasus harian mulai menurun, jumlah mereka yang sembuh meningkat pesat, dan jumlah kematian akibat COVID-19 juga menunjukkan grafik menurun," ujar peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, pada konferensi pers melalui daring, Jumat (5/6).
Berikut ini tiga alasan yang membuat Indonesia sudah harus masuk ke era new normal versi LSI Denny JA.
Baca Juga: Daftar Lengkap Aturan PSBB Jakarta Terbaru Selama Masa Transisi
1. PSBB dinilai telah membuah hasil
Rully menjelaskan, alasan pertama Indonesia sudah bisa masuk ke era new normal dan meninggal PSBB karena kebijakan PSBB dinilai telah membuahkan hasil. Misalnya saja, melalui analisis data dari grafik harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC19) ada penurunan jumlah kasus semenjak minggu terakhir Mei 2020.
"Data nasional menunjukkan bahwa jumlah mereka yang sembuh setiap harinya terus meningkat, sementara yang dirawat di rumah sakit terus menurun dari hari ke hari," ujarnya.
Ia juga mengatakan, penyebaran COVID-19 di 38 wilayah yang memberlakukan PSBB relatif terkontrol yaitu stagnan atau menurun.
Baca Juga: Gugus Tugas: Kepala Daerah yang Putuskan Kapan New Normal Diberlakukan