WALHI Prediksi Kebakaran Hutan Tahun Ini akan Lebih Parah dari 2019
Pemerintah lakukan TMC untuk cegah peluasan karhutla
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Memasuki musim kemarau, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Selatan memprediksi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi akan lebih parah dari tahun sebelumnya. Direktur Eksekutif WALHI Sumsel M Hairul Sobri menjelaskan pada musim hujan lalu saja, sudah ada seribuan titik panas yang terdeteksi.
"Sepanjang musim hujan Januari-April 2020 ini terdeteksi 1.000 lebih titik panas melalui satelit cuaca, jika tidak dilakukan penanggulangan karhutla sejak dini bisa berakibat fatal terjadi bencana kabut asap yang lebih parah dari tahun sebelumnya," katanya seperti dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (28/4).
Baca Juga: Jokowi: Negara Sebesar Australia Saja Kewalahan Hadapi Kebakaran Hutan
1. Pemerintah daerah diharapkan lakukan tindakan pencegahan karhutla
Untuk itu, ia mengatakan pemerintah daerah beserta aparat terkait harus melakukan pencegahan karhutla secara sigap. Itu untuk menghindari terjadinya bencana kabut asap yang dapat mengganggu pernapasan serta kesehatan masyarakat.
"Kebakaran hutan dan lahan dampak cuaca panas musim kemarau dan ulah masyarakat atau perusahaan yang melakukan pembakaran untuk membuka lahan. Itu bisa diminimalkan dengan mempersiapkan tindakan penanggulangan sejak dini secara maksimal dan bersama-sama," ujarnya.
Baca Juga: KLHK Pilih TMC untuk Cegah Kebakaran Hutan di Tengah Pandemik COVID-19