Banyak Diberitakan, SPI Sebut Konsentrasi Siswa Mereka Terganggu
Pemberitaan yang beredar diluar mengganggu psikis siswa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batu, IDN Times - Kasus dugaan kekerasan seksual, kekerasan fisik dan ekploitasi ekonomi yang terjadi di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), Kota Batu terus bergulir. Kasus ini menyeret founder SPI berinisial JE.
Pihak sekolah serta kuasa hukum JE kembali membantah segala tuduhan yang diarahkan kepada mereka. Sebaliknya, mereka menilai dalam beberapa waktu terakhir cukup banyak pernyataan-pernyataan dari beberapa pihak yang mengganggu psikis para siswa.
1. Minta semua pihak menahan diri
Kuasa Hukum JE, Recky Bernadus Surupandy meminta kepada pihak-pihak yang tak ada kaitannya dengan kasus tersebut untuk menahan diri. Pasalnya bombardir pemberitaan serta pernyataan-pernyataan yang menyangkut SPI mempengaruhi psikis mereka yang masih menjadi siswa. Terlebih, beberapa waktu terakhir, ada salah satu ormas yang ikut melakukan demonstrasi.
"Anak - anak yang bersekolah ini juga memiliki keluarga dan orang tua. Mereka juga pasti mengikuti perkembangan pemberitaan. Tak sedikit dari keluarga siswa yang kemudian meminta anak-anaknya untuk pulang lantaran mereka khawatir. Hal itu pasti menganggu konsentrasi siswa dan akhirnya mereka tidak fokus belajar," katanya dalam konferensi Kamis (10/6/2021).
Baca Juga: SPI Gandeng Kak Seto, Arist Minta Tak Abaikan Laporan Korban
Baca Juga: Komnas PA Sebut Korban Dugaan Kekerasan Seksual SPI Alami Ketakutan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.