TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akun Medsos Diretas, AJI Indonesia Lapor ke Polda Metro

Pelaku melakukan peretasan dengan cara tak biasa

Ilustrasi peretasan. (Pixabay.com/TheDigitalArtist)

Jakarta, IDN Times - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) melaporkan kasus peretasan akun instagram @aji.indonesia. Akun Instagram itu terlihat mengunggah foto ponsel seperti berjualan online.

Laporan tersebut sudah terdaftar dengan Nomor : STTLP/B/ 5291 / IX /2023/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 6 September 2023. AJI melaporkan kasus ini, terkait Tindak Pidana Kejahatan Informasi Dan Transaksi Elektronik UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Ketua AJI Indonesia Sasmito mengatakan, imbas peretasan ini, salah seorang jurnalis mengalami kerugian sebesar Rp7 juta setelah melakukan transfer.

“Kemarin kita juga mendapat informasi ada beberapa orang yang tertipu, bahkan transfer ke nomor rekening yang ada di postingan pelaku,” kata Sasmito, di Polda Metro Jaya, Rabu (6/9/2023).

“Detailnya kita kurang paham, tapi memang ada salah satu korban yang sudah menyampaikan ke kita itu dia sudah transfer Rp7 juta,” tambahnya.

Baca Juga: Akun Instagram AJI Indonesia Diretas Jadi Jual Gadget

Baca Juga: 5 Langkah Cepat Hindari Peretasan HP, Jangan Lengah Lur!

1. Minta polisi segera menindaklanjuti kasus ini

ilustrasi Polda Metro Jaya. (IDN Times/Amir Faisol)

Sasmito berharap, Polda Metro Jaya mengungkap siapa peretas akun media sosial itu. Perbuatan pelaku telah merugikan AJI Indonesia.

AJI Indonesia juga dirugikan oleh peristiwa peretasan ini, karena akun tersebut digunakan untuk kampanye berbagai isu, baik isu demokrasi dan kebebasan pers.

“Jadi ada cukup banyak kerugian yang dialami oleh AJI Indonesia,” ujar dia.

Baca Juga: AJI Desak Polisi Ungkap Pelaku Peretasan Jajaran Redaksi Narasi

2. Pelaku melakukan peretasan dengan cara tak biasa

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung menambahkan, pelaku peretasan akun AJI Indonesia cukup canggih, sebab cara yang digunakan tidak biasa.

“Jadi metode nya mereka bukan yang umum minta kode verifikasi. Ini nggak ada,” kata dia.

“Ini menunjukkan kalau pelaku ini sangat sistematis dan canggih. Bukan cara umum fishing dengan melakukan peretasan terhadap aktivis lain yang dikirim lewat whatsapp mengungkap sandi kalau di-hack itu kan sandi dan kode verifikasi. Ini nggak ada. Kita sudah pakai itu, tapi tidak ada itu notifikasi soal kode verifikasi nya,” kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya