TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anies: UU ITE Kerap Dipakai Bungkam Pengkritik, Harus Direvisi

Anies janji akan revisi UU ITE

Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia, Anies Baswedan saat wawancara khusus di acara Real Talk with Uni Lubis, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Jakarta, IDN Times - Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, mengomentari penggunaan 'pasal karet' pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai pasal-pasal karet dalam UU ITE harus direvisi, sehingga dapat menjamin pihak-pihak yang akan menyampaikan pendapatnya.

“Kami melihat pasal karet tersebut harus direvisi di masa depan, kita harus berikan ruang untuk mengemukakan pendapat dan kritik, sehingga dapat digunakan anak muda untuk kritis melihat berbagai persoalan bangsa,” kata Anies dalam keterangannya, Minggu (6/8/2023).

Baca Juga: Petani hingga Seniman Deklarasi Dukung Anies Baswedan Capres 2024

Baca Juga: Perspektif Pembangunan Anies: Berkelanjutan, Pemerataan, Berkeadilan

1. Sebut UU ITE digunakan untuk bungkam pengkritik

Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia, Anies Baswedan saat wawancara khusus di acara Real Talk with Uni Lubis, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Anies menyebut UU ITE telah banyak bergeser penggunaannya dari tujuan utama, yakni melindungi data dan privasi warga negara. Menurut dia, banyak pasal karet yang dimanfaatkan untuk membungkam.

“Kenyataan di lapangan, UU ITE sering dipakai pasal-pasal karetnya untuk membungkam yang mau mengungkapkan pendapat dan kritik. Bahkan melaporkan pelayanan buruk di sebuah rumah sakit bisa berujung pada kriminal,” tuturnya.

2. Ruang kreativitas harus dibuka

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan. (IDN Times/Amir Faisol)

Anies Baswedan juga menegaskan visi perubahan yang akan diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), bahwa ruang kreativitas tetap harus dibuka. Dia juga mendorong agar Bandung, Jawa Barat, tetap harus memasok kreativitas untuk kemajuan bangsa.

“Ruang-ruang kreativitas harus dibuka. Bandung harus terus memasok kreativitas bagi bangsa,” kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya